Berita

Hasnaeni Moein menghadapi konsekuensi berat atas hoax terkait KPU RI/Repro

Politik

Jika Pernyataan si Wanita Emas Sudah Ganggu Proses Pemilu, KPU Harus Berani Proses Hukum

RABU, 28 DESEMBER 2022 | 12:23 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pernyataan Hasnaeni Moein yang mengaku mendapat informasi dari Ketua KPU Hasyim Asyari bahwa Pemilu 2024 sudah didesain untuk memenangkan Ganjar Pranowo-Erick Thohir patut ditelusuri dan ditindaklanjuti ke jalur hukum. Sebab, hal itu akan mengancam demokrasi di Indonesia.

Peneliti dari Populi Center, Rafif Pamenang Imawan, mengingatkan kembali publik tentang kasus Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya hingga wajahnya babak belur, padahal ternyata usai menjalani operasi plastik. Ratna kemudian dihukum penjara karena telah menyebar berita hoax.

Sehingga, menurut Rafif, apa yang disampaikan Hasnaeni harus segera ditindaklanjuti oleh KPU sebagai korban atas dugaan pencemaran nama baik institusi negara.


"Karena kita pernah tahu, misalnya ketika tahun 2019 ada Mbak Ratna Sarumpaet, dia juga dikritik keras, dan sempat mengatakan digebukin padahal habis operasi plastik kan. Kemudian kala itu publik menghukumnya secara sosial, dan hukuman itu (membuat) kredibilitasnya langsung hancur-hancuran,” tutur Rafif kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (28/12).

Rafif menambahkan, dalam demokrasi memang tidak semuanya harus ditangani melalui hukum. Tetapi ketika itu sudah mengganggu proses penyelenggaraan pemilu, dan mengganggu ketenangan warganegara maka patut untuk dilanjutkan ke jalur hukum.

“Apa yang dilakukan Hasnaeni merusak proses pemilu, mengganggu proses pemilu, mengganggu hak-hak politik warganegara yang lain, maka langkah hukum perlu diambil,” tegasnya.

“Tetapi apabila kemudian hak-hak politik tidak dilanggar, dan itu hanya celotehan orang saja, maka biarkan masyarakat lain yang menilai. Kemudian memberikan dan memutuskan untuk menghukum atau tidak menghukum,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya