Berita

Surat laporan polisi/Net

Nusantara

Diduga Melakukan Penipuan, Seorang Pria Ngaku Keturunan Keraton Solo Dilaporkan ke Polisi

JUMAT, 23 DESEMBER 2022 | 09:54 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Seorang pria yang mengaku keturunan Keraton Solo, BRM Dimas Bayu Amartha dilaporkan oleh dua orang pengusaha terkait dugaan penipuan atau penggelapan.

Seorang pengusaha Yogyakarta, Sugito mengatakan, selain dilaporkan oleh pengusaha Sumatera Barat (Sumbar) Muhammad Yamin Kahar ke Polda Sumbar, dirinya juga melaporkan Dimas Bayu Amartha ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Selain dilaporkan oleh Bapak Muhammad Yamin Kahar, saya juga melaporkan saudara BRM Dimas Bayu Amartha ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta," ujar Sugito dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Jumat pagi (23/12).

Sugito menjelaskan, laporannya terhadap Dimas Bayu Amartha juga terkait dugaan penipuan dan atau penggelapan seperti yang dialami oleh pengusaha Muhammad Yamin Kahar. Laporan di Polda DIY itu tercatat dengan nomor laporan polisi STTLP/0974/XII/2022/SPKT/Polda D.I Yogyakarta tanggal 21 Desember 2022.

"Akibat penipuan dan atau penggelapan yang dilakukan oleh BRM Dimas Bayu Amartha, saya dirugikan Rp 130 juta," kata Sugito.

Sementara itu, kuasa hukum pengusaha Muhammad Yamin Kahar, Zulhesni mengatakan, penyidik Polda Sumbar sudah memeriksa saksi korban, Muhammad Yamin Kahar, dan beberapa orang saksi lainnya.

"Saudara BRM Dimas Bayu Amartha juga sudah diundang penyidik untuk dimintai keterangannya. Bapak Sugito yang juga merasa ditipu oleh BRM Dimas Bayu Amartha, juga diundang penyidik untuk dimintai keterangannya," kata Zuhesni.

Zulhesni mengungkapkan, BRM Dimas Bayu Amartha yang menjabat Ketua Yayasan Royal Amartha Nusantara dan juga Ketua Umum Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amartha, serta mengaku keturunan Kesultanan Solo dari Paku Buwono V dilaporkan oleh pengusaha Muhammad Yamin Kahar ke Polda Sumbar terkait dugaan penipuan dan atau penggelapan.

"Laporannya tercatat nomor STTLP/482.a/YAN/2022/SPKT/Polda Sumatera Barat, tanggal 3 Desember 2022. Klien saya, Bapak Muhammad Yamin Kahar dirugikan Rp 1,1 miliar," kata Zulhesni.

Peristiwa dugaan penipuan dan atau penggelapan tersebut kata Zulhesni, berawal dari rencana kliennya, Muhammad Yamin Kahar bersama BRM Dimas Bayu Amartha menjalin kerja sama investasi pembangunan objek wisata di Padang Pariaman, Sumbar.

Pada 18 Agustus 2022, Yamin Kahar menitip uang sebesar Rp 300 juta kepada BRM Dimas Bayu Amartha.

"Titipan uang tersebut diperkuat dengan bukti surat bermeterai dan ditandatangani saksi-saksi," terang Zulhesni.

Atas rencana proyek tersebut, Yamin Kahar juga memberikan uang secara bertahap dengan total Rp 865 juta. Akan tetapi, uang titipan tidak dikembalikan, dan proyeknya tidak jadi dilaksanakan.

"Upaya untuk meminta pengembalian uang, sudah dilakukan. Malahan kita sudah memberikan somasi secara tertulis pada tanggal 28 November 2022 lalu, tapi tidak digubris, sehingga kita ambil tindakan hukum," pungkas Zulhesni.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Diungkap Roy Suryo, Fufufafa Rajin Akses Situs Porno Lokal dan Mancanegara

Senin, 16 September 2024 | 07:44

UPDATE

Pemindahan IKN Diklaim Disetujui Rakyat, Prabowo Harus Melanjutkan

Kamis, 26 September 2024 | 23:57

Astrid Nadya Kembali Terpilih sebagai Presiden OIC Youth Indonesia

Kamis, 26 September 2024 | 23:44

Kapolri Dorong Korlantas Terus Berinovasi

Kamis, 26 September 2024 | 23:21

Pasangan RIDO Bakal Berdayakan Pensiunan ASN untuk Menghijaukan Jakarta

Kamis, 26 September 2024 | 22:47

Peserta Pilgub Sumut Agar Adu Gagasan, Bukan ‘Gas-Gasan’

Kamis, 26 September 2024 | 22:21

Punya Empat Lawan, Elektabilitas Agung-Markarius Sudah di Atas 50 Persen

Kamis, 26 September 2024 | 22:20

KPK Cekal 3 Tersangka Suap IUP Kaltim

Kamis, 26 September 2024 | 22:07

Kejati Sumut Tahan 5 Tersangka Dugaan Korupsi PT Angkasa Pura II Kuala Namu

Kamis, 26 September 2024 | 21:55

Lewat Hilirisasi, Jokowi Dinilai Sukses Jaga Stabilitas Ekonomi

Kamis, 26 September 2024 | 21:46

Pernah Tempati Asrama Muhammadiyah, Aktivis Ciputat Ini Kini Dilantik jadi Anggota DPRD Labura

Kamis, 26 September 2024 | 21:44

Selengkapnya