Berita

Susilo Bambang Yudhoyono dengan Joko Widodo dalam satu kesempatan/Net

Politik

Survei Charta Politika, Publik Nilai Pemerintahan Jokowi Lebih Baik Dibanding SBY

KAMIS, 22 DESEMBER 2022 | 16:11 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei terbarunya terkait dengan catatan akhir tahun pemerintah. Hasilnya, tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo lebih tinggi dibandingkan dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengakui bahwa survei yang membandingkan kinerja pemerintahan Joko Widodo dengan SBY tidak apple to apple lantaran, SBY telah menyelesaikan masa jabatannya sementara Joko Widodo masih menjalankan pemerintahan.

“Sebetulnya ini tidak bisa apple to apple ya. Karena kecenderungannya sekarang, ada pemerintahan yang masih jalan dan ada pemerintahan yang sudah tidak jalan,” kata Yunarto saat merilis hasil survei secara daring, Kamis (22/12).

Yunarto mengungkap, potret kepuasan publik terhadap kedua pemerintahan ini terutama ketika responden survei membandingkan kemampuan pemerintahan Jokowi dan SBY dalam mengelola krisis ekonomi.

Misalnya, Yunarto menjelaskan, ketika era SBY terjadi krisis finansial di tahun 2008 yang berdampak kepada melemahnya nilai tukar rupiah dari 9.000 menjadi 12.000. Lalu anjloknya IHSG dan babak belurnya sejumlah sektor rill. Meski berhasil diatasi, kata Yunarto, ujian perekonomian di era SBY itu tidak seberat di pemerintahan Jokowi.

Sementara di era Jokowi, kata dia, dihantam badai pandemi Covid-19, dan juga perang antara Ukraina dan Rusia yang memporak-porandakan APBN juga sejumlah komoditi naik hingga menyebabkan resesi dalam dua kuartal berturut-turut di 2020.

Atas dasar itu, kata Yunarto, publik menilai pemerintahan Jokowi jauh lebih baik dibandingkan SBY.

“Kalau kita lihat 47,5 persen menyatakan lebih baik pemerintahan Pak Jokowi dan 40,4 persen menyatakan lebih baik pemerintahan Pak SBY,” tutupnya.

Adapun survei dilakukan pada tanggal 8 hingga 16 Desember 2022, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 1.220 responden, yang tersebar di 34 Provinsi.

Sementara metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat () dengan margin of error ± (2.83 persen) pada tingkat kepercayaan 95 persen.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya