Berita

Foto bersama pembicara Korea-ASEAN Solidarity Initiatives: Epicentrum of Peace and Prosperity in The Indo-Pasific, Universitas Pertamina/RMOL

Politik

Kemenko Perekonomian: Investasi Korea Selatan Terus Tumbuh Positif Sejak Dibentuk ASEAN-Korea FTA

SELASA, 20 DESEMBER 2022 | 14:08 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan hingga kini masih terjalin dengan baik lewat kerjasama bidang ekonomi maupun budaya. Selain itu, kedua negara ini juga berkomitmen untuk menciptakan perdamaian dan kesejahteraan global.

Begitu dikatakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutan yang disampaikan Asisten Deputi Bidang Kerjasama Regional dan Subregional Kemenko Perekonomian Netty Muharni.

Hal itu disampaikannya dalam seminar internasional yang digagas Korea Center of RMOL dengan tajuk Korea-ASEAN Solidarity Initiatives: Epicentrum of Peace and Prosperity in The Indo-Pacific, di Auditorium Griya Legita, Universitas Pertamina, Jakarta Selatan, Selasa (20/12).


Netty menguraikan, aktivitas perdagangan antara ASEAN dan Korea telah tumbuh 2,5 kali lipat pada tahun 2020, sejak berdirinya ASEAN-Korea FTA (Free Trade Area).

“Pada tahun 2007, dan menempatkan Korea sebagai mitra dagang terbesar keempat ASEAN,” kata Netty.

Dia menuturkan investasi dari Korea ke ASEAN juga tumbuh stabil dan tercatat sebagai sumber investasi terbesar kelima di kawasan pada tahun 2021.

“ASEAN dan Korea Selatan terletak di jantung Indo-Pasifik, kawasan yang muncul sebagai wacana global di era kontemporer ini. Pada tahun 2030,  Indo-Pacific akan menghasilkan hampir dua pertiga dari pertumbuhan global,” terangnya.

Terdapat empat negara dengan paritas daya beli terbesar di dunia yakni China, India, Jepang dan Indonesia. Empat negara ini menjadi pangsa pasar dan trader besar yang diincar dunia. Diprediksi empat negara tersebut akan menguasai ekonomi  Indo-Pacific terbesar.

“Beberapa perkiraan juga menunjukkan bahwa pada tahun 2030,  Indo-Pacific dapat menjadi rumah bagi hampir 3,5 miliar kelas menengah,” katanya.

“Potensi ekonomi ini telah menarik perhatian negara-negara besar global ke kawasan, sehingga kawasan ini menjadi ajang kontestasi geopolitik dan geoekonomi baru,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya