Berita

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede/Net

Politik

Suku Bunga Acuan BI Meroket, Pemerintah Diminta Cepat Tekan Inflasi

SENIN, 19 DESEMBER 2022 | 22:55 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah didesak menurunkan inflasi sesegera mungkin, terutama pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023 ini. Pasalnya, jika pemerintah mampu menurunkan inflasi, maka Bank Indonesia (BI) diprediksi tidak akan terlalu agresif untuk menaikkan suku bunga acuan.

Hal itu diutarakan Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyoal naiknya suku bunga acuan BI akibat tekanan krisis ekonomi, Senin (19/12).

Josua Pardede mengatakan dari kondisi tersebut, pemerintah perlu menurunkan tingkat inflasi secepatnya, terutama pada bulan Desember dan Januari.


"Khususnya untuk mengantisipasi harga barang yang bergejolak. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan BI untuk menaikkan suku bunganya pada Kuartal I 2023," tegas Josua.

Menurutnuya, kondisi inflasi Indonesia pada saat ini cenderung mengalami normalisasi. Ia memperkirakan inflasi pada akhir 2023 bisa berada di bawah 4 persen.

"Oleh karena itu, dari sisi inflasi, diperkirakan pada akhir 2023 mendatang akan berada pada kisaran 3,0 persen-3,5 persen,” imbuhnya.

Meski demikian, Josua menyarankan pemerintah mewaspadai goncangan pada rupiah ketika resesi global benar-benar terjadi. Karena hal itu akan memicu kenaikan harga barang yang didatangkan dari luar negeri.

Josua mengatakan, salah satu risiko yang perlu diperhatikan pemerintah saat ini terkait inflasi adalah potensi shock pada rupiah di saat sentimen risk-off menguat bila resesi terjadi. Akibatnya, akan terjadi kenaikan harga barang impor.

Dia menambahkan, meskipun pemerintah mampu menahan inflasi sehingga harga barang tidak terlalu tinggi, maka BI juga akan mempertahankan suku bunga acuan.

"Namun, ketika kenaikan harga tidak terbendung, BI diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen pada 2023,” katanya.

"Hal itu akan mengulang sejarah 2018, ketika suku bunga mencapai 6 persen pada akhir 2018, pelambatan ekonomi cenderung terjadi pada 2019,” demikian Josua.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya