Berita

Dunia

Qatar Bantah Terlibat Kasus Korupsi Uni Eropa

SENIN, 19 DESEMBER 2022 | 06:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Qatar membantah terlibat dalam kasus penyuapan yang melibatkan Parlemen Eropa, yang saat ini sedang dalam penyelidikan otoritas Belgia.

Misi Qatar untuk Uni Eropa dalam pernyataannya pada Minggu (18/12) mengatakan, negaranya telah mendapat serangan kecaman yang luar biasa atas tuduhan yang tidak berdasar.  Ia juga sangat kecewa karena parlemen menangguhkan semua pekerjaan pada file legislatif yang berkaitan dengan Qatar, terutama pada liberalisasi visa, perjanjian penerbangan UE-Qatar dan rencana kunjungan sampai penyelidikan selesai.

“Keputusan untuk memberlakukan pembatasan diskriminatif yang membatasi dialog dan kerja sama di Qatar sebelum proses hukum berakhir, akan berdampak negatif pada kerja sama keamanan regional dan global, serta diskusi yang sedang berlangsung seputar kemiskinan dan keamanan energi global,” kata diplomat itu.


"Kami dengan tegas menolak tuduhan yang mengaitkan pemerintah kami dengan pelanggaran," tambahnya, seperti dikutip dari Dawn.
Qatar bukan satu-satunya pihak yang mendapat tudingan dan dalam penyelidikan, Namun, diplomat itu mengatakan serangan kecaman terhadap negaranya sangat berlebihan.

"Sangat mengecewakan bahwa pemerintah Belgia tidak melakukan upaya untuk melibatkan pemerintah kami untuk menetapkan fakta begitu mereka mengetahui tuduhan tersebut," kata diplomat itu.

Sebelumnya, Belgia mendakwa empat orang atas tuduhan penyuapan yang dilakukan oleh Qatar. Qatar memberi mereka uang tunai dan hadiah untuk mempengaruhi pengambilan keputusan, menurut Jaksa Belgia.

Jaksa Belgia mengatakan mereka telah mencurigai selama lebih dari empat bulan bahwa sebuah negara Teluk mencoba untuk membeli pengaruh di Brussel.

Kasus, di mana polisi menemukan tumpukan uang tunai, membayangi Parlemen Eropa yang berusaha menjadi kompas moral, mengkritik pelanggaran hak asasi global dan meminta pemerintah Uni Eropa untuk menugaskan setiap tanda ketidakwajaran.

Anggota parlemen Uni Eropa yang didukung oleh 541 suara berbanding dua resolusi mengatakan mereka "terkejut" dengan dugaan korupsi dan pencucian uang oleh salah satu anggota mereka, mantan anggota parlemen dan anggota staf.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya