Berita

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova/Net

Dunia

Rusia Kritik Larangan Enam Stasiun TV Moldova Sebagai Tindakan Sensor Politik

MINGGU, 18 DESEMBER 2022 | 10:35 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kritikan keras dilayangkan Rusia terhadap Moldova, setelah pemerintah Chisinau melarang penayangan enam stasiun televisi  karena diduga mengandung muatan politik.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada Sabtu (17/12), menyebut tindakan pelarangan itu sebagai kebijakan pembatasan politik dan pluraslisme media yang melanggar hak dan kebebasan rakyat untuk mengakses informasi.

"Kami menganggap larangan ini sebagai tindakan penyensoran politik yang belum pernah terjadi sebelumnya," tegasnya seperti dimuat Reuters.

Larangan itu akan dimulai pada Senin (19/12) dan diklaim sebagai tindakan negara untuk mencegah situasi buruk di tengah keadaan darurat perang Rusia dan Ukraina.

Moldova, negara kecil bekas Uni Soviet itu, menuduh enam saluran tv yang dilarang telah menyiarkan informasi yang salah tentang pemerintah dan situasi perang.

Siaran yang ditayangkan juga diduga kuat berkaitan erat dengan oposisi Presiden Maia Sandu yakni Ilan Shor yang telah melarikan diri dari Moldova pada 2019 setelah gagal dalam pemilihan Presiden.

Terlebih Shor, di pengasingan di Israel, telah mendukung protes warga Chisinau yang menuntut pengunduran diri pemerintah Sandu karena gagal menangani pasokan di tengah perang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya