Berita

Presiden Volodymyr Zelensky/Net

Dunia

Zelensky Berada di Persimpangan, Mengaku Ada yang Mendesaknya Bernegosiasi dengan Moskow

SABTU, 17 DESEMBER 2022 | 13:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ukraina mulai terlihat gamang saat perang memasuki bulan kesepuluh dengan Presiden Volodymyr  Zelensky berada di persimpangan untuk melakukan pembicaraan damai.

Zelensky nampaknya harus menarik sumpahnya untuk tidak melakukan pembicaraan dengan Rusia, terutama jika negara itu masih dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin. Ini setelah Washington membujuknya terus menerus dan mendesaknya bernegosiasi dengan Putin.

Dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Prancis LCI, Zelensky mengakui bahwa dia didesak untuk bernegosiasi dengan Moskow.


"Ada yang mendesak saya untuk duduk di meja perundingan," katanya. "Tapi aku tidak melihat apa pun untuk didiskusikan."

Dia menyesalkan pendekatan yang dilakukan Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada Putin hanya agar Rusia bersedia kembali ke meja perundingan. Menurutnya, diskusi kedua pemimpin itu tidak memberikan hasil apa pun.

Sementara Macron mengatakan dalam banyak kesempatan bahwa dia memelihara saluran komunikasi untuk berdialog dengan Putin,  berharap untuk segera membahas keamanan fasilitas nuklir di Ukraina dengan mitranya dari Rusia.

Zelensky sebelumnya mengajukan banyak syarat jika Moskow ingin membuatnya datang ke meja perundingan. Syarat-syarat yang dipandang Kremlin sebagai 'tidak masuk akal'.

Politico
menulis, saat ini Zelensky dihadapkan pada desakan yang membuatnya harus mundur dari sumpahnya tentang ketidakmungkinan pembicaraan dengan pemerintah Putin.

Perubahan itu terjadi setelah pembicaraan panjang antara Kyiv dengan Washington, termasuk selama kunjungan penasihat keamanan nasional presiden AS Jake Sullivan ke Kyiv.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa kepemimpinan Rusia siap untuk melanjutkan negosiasi di Ukraina. Dia mencatat bahwa Rusia siap mendengarkan rekan-rekan Baratnya jika mereka mengajukan proposal untuk mengatur dialog untuk mengurangi ketegangan, dengan mempertimbangkan kepentingan Moskow.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga menyarankan agar pembicaraan tentang Ukraina harus dilakukan terutama dengan Washington karena Kyiv berada dalam pengarug pihak luar.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya