Berita

Dunia

Pengungsi Uighur Was-was, China Gelar Pertemuan Rahasia dengan Turki

KAMIS, 15 DESEMBER 2022 | 15:18 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pertemuan rahasia yang dilakukan oleh delegasi China dengan pemerintah Turki selama awal November lalu, dikhawatirkan mendorong Ankara menerapkan deportasi besar-besaran pada pengungsi Uighur yang berlindung di sana.

Dimuat IFFRAS pada Senin (12/12), Wakil Menteri Keamanan Publik China,
Du Hongwei bersama dengan Departemen Anti-terorisme di Xinjiang bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu di Ankara (Turkiye) secara dadakan dan diam-diam.

Dilaporkan pertemuan itu juga dihadiri oleh Duta Besar China untuk Ankara dan pejabat administrasi migrasi Turki, yang dipercayamemberikan status pengungsi dan kewarganegaraan bagi etnis Uighur.

Dilaporkan pertemuan itu juga dihadiri oleh Duta Besar China untuk Ankara dan pejabat administrasi migrasi Turki, yang dipercayamemberikan status pengungsi dan kewarganegaraan bagi etnis Uighur.

Seorang pengungsi yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengatakan waktu kunjungan delegasi China patut diwaspadai karena Parlemen Kanada baru-baru ini mengesahkan undang-undang yang akan bersedia menampung 10 ribu pengungsi Uyghur dari wilayah Turki dan Asia Tengah.

Ada sumber yang mengetahui jika proses pertemuan itu dilakukan agar pihak China dapat meminta Turki mendeportasi beberapa pengungsi Uighur ke Beijing sebelum mereka diterima di Kanada.

Pengungsi yang lain mengungkapkan kekhawatiran terbesarnya pada warga Uighur di Turki yang belum memperoleh status kewarganegaraan, sangat berisiko dikirim kembali ke China.

Seorang aktivis Uighur yang berbasis di Istanbul, Abdurehim Tohti juga mengkhawatirkan nasib para pengungsi yang masih menunggu status resmi dari pemerintah.

“Sangat mengkhawatirkan bahwa lebih dari seribu Uighur masih menunggu izin dari pemerintah Turkiye atas masalah paspor/tempat tinggal, kunjungan lebih lanjut delegasi China mempertanyakan keselamatan hidup di Turkiye," ujarnya.

Turki menjadi tempat Diaspora Uighur terbesar di luar wilayah Asia Tengah dengan sekitar 50.000 orang mengungsi di sana.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya