Berita

Jurubicara Presiden keempat RI Gus Dur, yang juga pecinta sepakbola, Adhie M. Massardi/Net

Publika

QATARSIS, Sepakbola di Padang Mashyar

SELASA, 13 DESEMBER 2022 | 14:53 WIB | OLEH: ADHIE M. MASSARDI

DELAPAN stadion di Qatar seperti Padang Mashyar. Tak ada kasta. Semua rata. Hanya keyakinan dan keimanan sepakbola yang membuat mereka lebih dari yang lain. Babak semifinal ini buktinya.

KETIKA Brazil tumbang, Spanyol tersingkir, dan Portugal akhirnya juga terjungkal, tak banyak yang sungguh-sungguh kesal.

Maklum semua penggemar bola paham sejak 15 tahun terakhir ini kekuatan sepakbola sejumlah negara memang seimbang. Wabil khusus negara-negara yang ranking versi FIFA-nya “satu-dua digit”.

Sebagai catatan, ranking 32 negara finalis terendah adalah Ghana (61), sedangkan Qatar sebagai shohibul bait berada di peringkat ke-50.

Di kelompok 4 yang Rabu (14/12) dan Kamis (15/12) besok akan menjalani prosesi “road to final” adalah Argentina ranking 3 versus Kroasia yang berada di posisi 12. Kemudian juara bertahan Perancis ranking 4 berhadapan dengan semi-finalis pertama dari benua Afrika, Maroko yang berada di perungkat 22.

Puncak kesetaraan kekuatan ini pertama kali digelar di pentas Piala Dunia Qatar. Tak mengherankan jika Qatar disebut “padang mashyar” sepakbola. Umat Muslim paham padang Mashyar adalah lapangan maha luas. Pasca kiamat, di tempat inilah semua mahluk dibangkitkan untuk dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan. Pengadilan akherat. The Judgment Day.

Tak pandang kasta, tak pandang harta, tak pandang gelar dan kehormatan. Semua sama. Yang membedakan amal ibadah dan kadar keimanan.

Begitulah kurang lebih Qatar bagi 32 timnas itu. Tak perduli punya gelar Juara Dunia 5 kali seperti Brazil, Jerman (4 kali), Inggris (1), Uruguay (2), Spanyol, ketika banyak melakukan kesalahan, iman perjuangannya lemah, dan tidak fokus, ya tergelincir. Tersingkir. Masuk neraka kekalahan.

Kesetaraan kekuatan itu membuat hampir semua partai di Piala Dunia Qatar, mulai dari babak penyisihan grup hingga “putaran 16” sampai “perempat final” berkualitas final. Super soccer.

Memang dalam perspektif bisnis sentra sepakbola dunia itu ya Eropa. Tapi jangan salah, pemasok pemain profesional di klub-klub sohor Eropa itu adalah negara-negara yang sepak terjangnya di Qatar sangat cetar.

Lihatlah dua negara yang akan mengawali babak semifinal, yaitu Argentina dan Kroasia. Nyaris semua pemainnya merumput di klub-klub tangguh Eropa: Inggris, Italia, Perancis, Belanda, Spanyol, dan Jerman.

Tak heran jika beberapa pemain, baik dari Argentina maupun Kroasia, sangat tidak asing satu dengan lainnya karena kerap bertemu di medan liga Eropa.

Dalam situasi seperti ini, bagaimana bisa kita menganalisa permainan atau strategi kedua tim untuk kita nilai mana yang lebih baik.

Kata kuncinya, tim yang akan masuk jurang kekalahan adalah tim yang banyak melakukan kesalahan dan iman sepakbolanya lemah, serta tak kehilangan keberuntungan.

Dalam konteks ini, kalau bisa memilih, saya pilih Argentina yang lolos. Dengan harapan, Perancis bisa menjinakan Maroko, Singa Atlas, pembuat legenda sepakbola Afrika.

Kalau itu terjadi maka dalam duel final Kylian Mbappe, superstar Perancis, bisa ketemu bintang Argentina Lionel Messi.

Kita tahu, bersama bintang Brazil Neymar Jr, Messi dan Mbappe adalah trisula PSG (Paris Saint-Germain), klub elite Prancis yang dibeli penguasa Qatar. Hehe.

Penulis adalah Jurubicara Presiden keempat RI Gus Dur, yang juga pecinta sepakbola

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Herman Deru Senang Narasumber Retret Prabowo hingga Mantan Presiden

Sabtu, 22 Februari 2025 | 05:40

Pramono-Rano Perintahkan JIS Jadi Kandang Persija

Sabtu, 22 Februari 2025 | 05:18

Perluasan Transjakarta Jabodetabekjur Pangkas Macet

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:29

Menjelang Ramadan, Harga Cabai di Bandar Lampung Makin Pedas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:15

Legislator Kebon Sirih Kawal 12 Program Prioritas Pramono-Rano

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:04

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

Rano Karno Blusukan ke Rusunawa

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:14

Retret Kepala Daerah Punya Legal Basis Kokoh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:07

Nekat Study Tour, Kepsek di Jabar Langsung Dinonaktifkan

Sabtu, 22 Februari 2025 | 02:43

Halal Kulture Distrik Jakarta Suguhkan Energi Baru Muslim Muda

Sabtu, 22 Februari 2025 | 02:28

Selengkapnya