Berita

Dunia

Rusia Siap Bela Serbia Lawan Provokasi Kosovo yang Ditunggangi Barat

SELASA, 13 DESEMBER 2022 | 08:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Meningkatnya ketegangan terbaru di Kosovo mengundang kekhawatiran Rusia, yang menurutnya disebabkan oleh adanya campur tangan Barat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam pernyataannya pada Senin (12/12) mengungkapkan kekhawatiran tersebut.

"Moskow khawatir dengan meningkatnya ketegangan di Kosovo yang merupakan kesalahan otoritas etnik Albania radikal di provinsi Serbia yang memisahkan diri, juga karema adanya sponsor Barat mereka," kata Zakharova, seperti dikutip dari RT, Selasa (13/12).


"Pihak berwenang di Pristina telah melakukan serangkaian provokasi dengan persetujuan AS dan Uni Eropa, menggunakan kekerasan bermotivasi etnis untuk menargetkan orang-orang Serbia yang tersisa di provinsi itu," tambahnya.

Menurutnya, Perdana Menteri Albin Kurti berusaha untuk mengalihkan perhatian dari kebijakan domestik yang gagal dengan bermain api, memicu histeria Serbofobia dan meningkatkan ketegangan yang mendekati konflik bersenjata.

"Hanya kesabaran warga Serbia setempat dan pemerintah di Beograd yang dapat mencegah terjadinya kekerasan lebih luas," ujarnya.

Dalam pernyataannya, Zakharova juga mengungkapkan komitmen Moskow untuk terus mendukung Serbia.

Rusia, kata Zakharova, berdiri dalam solidaritas dengan kepemimpinan Serbia, mendukung posisi Beograd. Kosovo, Albania, dan Barat, secara sinis mengabaikan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1244, perjanjian Brussel dan Washington.

Resolusi PBB mengatur kehadiran NATO di provinsi tersebut setelah pengeboman Serbia pada tahun 1999, sementara perjanjian Brussel tahun 2013 membayangkan otonomi bagi etnis Serbia yang tersisa.

"UNSCR 1244 dengan jelas mengatur agar Serbia mengirim pasukan keamanannya ke provinsi tersebut, dan bahkan para pembela 'perintah berbasis aturan' pun tidak dapat menyangkal hal ini,” ujar Zakharova.

Dia secara khusus menyebut pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock baru-baru ini bahwa penempatan seperti itu akan sama sekali tidak dapat diterima. Serbia bahkan mengatakan itu sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.

"Kami akan terus membantu Beograd membela kepentingan nasional yang sah sehubungan dengan Kosovo berdasarkan UNSCR 1244, yang tetap berlaku tanpa kecuali," kata Zakharova.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya