Berita

Paus Fransiskus/Net

Dunia

Moskow: Sampai Saat Ini Belum Ada Pernyataan Maaf dari Vatikan atas Pernyataan Paus tentang Rusia-Ukraina

SELASA, 13 DESEMBER 2022 | 07:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia Menanggapi pernyataan Kardinal Sekretaris Negara Vatikan Pietro Parolin yang pada Senin (12/12) mengatakan  Vatikan menginginkan Rusia-Ukraina segera berdamai dan Vatikan siap menjadi tuan rumah bagi dialog antara keduanya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam saluran Telegramnya, menyinggung bagaimana Paus Fransiskus telah membuat marah banyak pihak terkait ujarannya tentang kekejaman tentara Buryat dan Chechnya. Pernyataan tersebut penuh dengan provokasi.

Alih-laih menyerukan perdamaian dan menjadi tuan rumah bagi dialog Rusia-Ukraina, Vatikan justru menyulut kemarahan banyak pihak.


"Saya mengkhawatirkan saudara-saudara Chechnya dan Buryat. Sejauh yang saya ingat, sampai saat ini tidak ada permintaan maaf dari Vatikan," kata Zakharova.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada 28 November 2022, Paus mengatakan, bahwa tentara paling kejam yang berperang untuk Kremlin adalah Muslim dan Budha.

“Ketika saya berbicara tentang Ukraina, saya berbicara tentang kekejaman karena saya memiliki banyak informasi tentang kekejaman pasukan yang masuk," kata Paus saat itu, seperti dikutip dari Kyiv Post.

“Umumnya, yang paling kejam mungkin adalah mereka yang berasal dari Rusia tetapi bukan dari tradisi Rusia, seperti Chechen, Buryat, dan sebagainya. Pastinya yang menginvasi adalah negara Rusia. Ini sangat jelas,” sambungnya.

Chechnya adalah negara mayoritas Muslim dan Republik Buryatia di Siberia memiliki populasi Buddhis yang cukup besar .

Tradisi Rusia yang dibicarakan Paus adalah Kristen, khususnya Ortodoks Rusia.

Pasukan Rusia telah dituduh melakukan ribuan kejahatan perang selama invasi mereka ke Ukraina, yang ruang lingkupnya menunjukkan bahwa mereka tidak terbatas pada kelompok tertentu dalam angkatan bersenjata negara tersebut.

Tidak ada data pasti tentang jumlah militan Chechnya yang berjuang untuk Rusia, namun intelijen Ukraina percaya bahwa ada lebih dari 1200 prajurit yang sering diolok-olok disebut sebagai " pejuang Tik-Tok " karena kebiasaan mereka memposting video mereka berpose dengan senjata daripada benar-benar berkelahi.

Komentar Paus menimbulkan kontroversi dan menyebabkan kemarahan di Moskow.

Duta Besar Rusia untuk Vatikan, Alexander Avdeyev mengungkapkan kemarahannya dan membuat pernyataan terkait hal itu kepada pimpinan layanan diplomatik Tahta Suci, sementara Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut pernyataan seperti itu sebagai pemutarbalikan kebenaran.

"Ini bukan lagi Russophobia, ini adalah penyimpangan pada tingkat yang bahkan tidak dapat saya sebutkan," kata Zakharova.

Paus kemudian mengklaim bahwa pernyataannya tentang kekejaman tentara Buryat dan Chechnya disalahartikan dan hanya "kiasan".

"Dia mengatakan bahwa kata-katanya terdistorsi, bahwa dia, sebaliknya, membela budaya Rusia. Dia mengatakan bahwa budaya Rusia adalah bagian integral dari budaya Eropa. Ketika dia menyebut Buryat dan Chechnya, itu adalah kiasan. Dia hanya ingin mengatakan bahwa bahkan orang Ukraina tidak menuduh orang Rusia melakukan kekejaman. Arti kebalikan dari kata-katanya akhirnya menyebar," kata Sevastyanov, ketua Persatuan Orang Percaya Lama Dunia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya