Berita

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago/RMOL

Politik

Logika Sesat Berpikir, Wacana Menunda Pemilu Merusak Demokrasi

SELASA, 13 DESEMBER 2022 | 04:30 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dianggap menyalahgunakan kekuasanya kekuasannya tanpa batas setelah melontarkan wacana penundaan Pemilu 2024.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengaku heran mengapa Bamsoet dan LaNyalla hingga melakukan sesuatu di luar batas konstitusi. Menurutnya, seseorang yang paling mungkin menjadi pengkhianat konstitusi adalah mereka yang punya jabatan strategis.

"Atas nama kehendak rakyat, padahal ini agenda elite yang tidak mau pestanya cepat berakhir. Mau di bawa ke mana negara ini," sesal Pangi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/12).


Pangi menekankan salah satu ciri khas yang menjadi kriteria utama negara demokrasi adalah terjadinya pertukaran elite secara reguler, pergantian kekuasaan secara teratur. Namun demikian, Bamoset dan LaNyalla punya indikasi ingin melanggengkan kekuasaan selamanya, bahkan ada gelagat mau menjebak Jokowi menjadi presiden seumur hidup.

Ia pun mengaku sudah meramalkan sebelumnya. Prediksi Pangi, mereka punya judul lagu lama dan kaset usang, yakni tidak ada yang memenuhi kriteria sehebat Jokowi, dan dengan alasan untuk kelanjutan legacy agar tercapai Indonesia emas 2045.

"Maka bagi mereka yang lain nggak akan ada seperti Jokowi," kata Pangi.

Pangi mengakui, Jokowi memang presiden yang harus di akui rajin turun menyapa menyalami masyarakat Indonesia, baik ke provinsi maupun kabupaten dan kota.

Namun demikian, ia mempertanyakan siapapun yang ingin mendorong Joko Widodo tetap menjabat lebih dari tahun 2024 mendatang.  Ia menegaskan nalar politik semacam itu merusak demokrasi.

"Karena nggak ada capres  yang punya kriteria seperti pak Jokowi, maka pak Jokowi harus ditambah masa jabatannya, tiga periode dan seterusnya, ini logika gagal paham, sesat berfikir," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya