Berita

Antrean kendaraan saat mengisi BBM di salah satu SPBU Kota Banda Aceh/RMOLAceh

Nusantara

Antrean Panjang Pengisian BBM di Aceh Bisa Berdampak terhadap Penurunan Produktivitas Masyarakat

MINGGU, 11 DESEMBER 2022 | 02:29 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan mengurangi kuota BBM, hanya akan merugikan masyarakat. Seharusnya, jika harga BBM naik, stok di pasaran bisa lebih banyak.

"Namun harga sudah naik, di pasar hanya sedikit kuota BBM," kata pengamat kebijakan publik, Nasrul Zaman, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu (10/12).

Menurut Nasrul, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkesan seperti bentuk keragu-raguan atau diduga sebagai akal-akalan untuk menghilangkan BBM jenis Pertalite dan Solar.

"Ini sangat berbahaya, hingga ada yang mengantre sampai berjam-jam untuk mengisi BBM. Sehingga gara-gara kebijakan ini banyak masyarakat hilang angka produktivitas sehari-hari," ujar Nasrul.

Sebelumnya, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh mengimbau pemilik kendaraan untuk mengunakan  barcode saat membeli bahan bakar minyak (BBM) subsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin menyebutkan, pengunaan barcode ini selain bertujuan agar penyaluran BBM bersubsidi di Aceh benar-benar tepat sasaran, juga akan membuat proses transaksi dan pengisian BBM di SPBU berlangsung cepat sehingga dapat mengurangi antrean panjang.

"Hal ini perlu dilakukan karena bisa jadi kedepannya pembelian BBM bersubsidi di setiap SPBU hanya dilayani dengan penggunaan barcode," kata Nahrawi.

Menurut owner D'Energy Cafe ini, Pertamina saat ini telah menerapkan pembelian BBM Solar subsidi menggunakan QR Code di aplikasi My Pertamina yang diberlakukan sejak 1 Desember 2022 lalu.

Pengusaha yang karib disapa Toke Awi ini juga mengatakan bahwa terkait barcode ini, masyarakat dapat mendaftar di situs resmi MyPertamina melalui tautan https://subsiditepat.mypertamina.id/.

Toke Awi menjelaskan, bahwa pengunaan barcode dimaksudkan untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi, terutama jenis Solar yang banyak dibutuhkan oleh konsumen industri. Selain itu penggunaan barcode juga akan mempercepat proses transaksi, sehingga antrean panjang diharapkan akan lebih cepat terurai.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya