Berita

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y. Kim/Net

Dunia

Dukung Transisi Energi Bersih Indonesia, G7 Gelontorkan Dana JETP Rp 311 Triliun

JUMAT, 09 DESEMBER 2022 | 09:31 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Komitmen Amerika Serikat (AS) dan negara-negara G7 lainnya untuk membantu mendorong transisi energi ramah lingkungan di Indonesia dibuktikan dengan program JETP (Just Energy Transition Parnership).

Dijelaskan oleh Duta Besar AS Sung Y. Kim, JETP merupakan kemitraan jangka panjang penting yang dirancang untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

Inisiasi ini diluncurkan oleh Presiden AS Joe Biden bersama dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan para pemimpin lainnya, termasuk Presiden Joko Widodo selama pertemuan Partnership for Global Infrastructure and Investment di Bali pada 15 November lalu.

"Mengapa ini sangat penting? Singkatnya, JETP akan mengurangi biaya pendanaan Indonesia dan membuka potensi modal swasta dalam jumlah besar," jelas Dubes Kim dalam keterangannya yang diterima redaksi pada Kamis (8/12).

Adapun JETP merupakan paket pembiayaan senilai 20 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 311 triliun. Dana ini akan digunakan untuk menonaktifkan proyek barubara, dan sebaliknya menghidupkan proyek energi terbarukan.

"Biaya pendanaan proyek infrastruktur di Indonesia cukup tinggi, yang membatasi pertumbuhan negara dan transisi ke teknologi hijau baru," ucap Dubes Kim.

Adapun program ini dibuat dalam bentuk pinjaman lunak, hibah, hingga pendanaan sektor swasta. Sehingga transisi energi diharapkan tidak menjadi beban fiskal negara.

Dengan adanya proyek-proyek yang diluncurkan oleh JETP, juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, terutama melindungi mata pencaharian masyarakat dan pekerja di sektor yang terkena dampak.

"Bersama-sama, kita mempercepat transisi Indonesia menuju ekonomi hijau yang modern. Energi terbarukan adalah masa depan. Investasi ini sangat penting dan tepat waktu, dan akan memiliki manfaat jangka panjang bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkas Dubes Kim.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya