Pengamat politik dari Universtas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin/Net
Proyek Ibu Kota Negara (IKN) memiliki nilai investasi yang sangat besar. Hingga kini belum ada investor asing yang meneken kontrak kerjasama secara resmi yang mengikat membantu pembangunan IKN di Penajam, Kalimantan Timur tersebut.
Pengamat politik dari Universtas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, banyak tokoh di Indonesia telah mengingatkan Presiden Joko Widodo terkait proyek IKN ini. Sebab, dianggap mubazir dalam menghabiskan uang negara.
Dikatakan Ujang, proyek IKN sudah banyak pihak yang menolak. Ia mencontohkan tokoh bangsa seperti Azyumardi Azra, bahkan ada petisi penolakan.
"Sampai banyak ASN yang tidak mau dipindahkan, lalu investor juga banyak yang enggak mau, lalu UU-nya direvisi, baru disahkan 2 bulan lalu kan enggak lama, sekarang sudah direvisi lagi,†ucap Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/12).
Direktur eksekutif dari Indonesia Political Review (IPR) ini menambahkan, Jokowi terlalu memaksakan diri dengan pembangunan IKN tersebut. Ujang memandang, saat ini Jokowi gamang proyek tersebut akan berjalan lancar usai lengser dari jabatannya setelah 2024 mendatang.
Ia berpandangan Jokowi akan tetap jalan terus melanjutkan proyek IKN. Meski di akhir masa jabatannya yang hanya setahun setengah lagi dan masih banyaknya persoalan akan membuat orang nomor satu di Indonesia itu akan bangung sendiri.
Saat jabatannya selesai, Ujang memprediksi misi membangun IKN dengan anggaran fantastis dan masa jabatan berakhir membuat Jokowi grogi dan bingung.
"Karena presidennya ganti, walaupun orangnya dia yang jadi presiden itu tetap akan mengalami kendala dalam pembangunan IKN itu,†tutupnya.