Atlet perempuan Afghanistan yang ikut dalam Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020/Net
Tindakan pembatasan terbaru yang diumumkan Taliban untuk melarang perempuan mengakses tempat gym, memperoleh kecaman keras dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Pada Selasa (6/12), IOC menyampaikan keprihatin mendalam dan kecaman serius atas kondisi perempuan Afghanistan yang dilarang untuk mengakses pusat-pusat olahraga.
"IOC sangat prihatin dan mengutuk keras pembatasan terbaru yang diberlakukan oleh otoritas Afghanistan terhadap perempuan dan gadis muda di Afghanistan, dengan mencegah mereka berlatih olahraga di negara itu," ujarnya seperti dimuat
Associated Press.
Lebih lanjut, IOC juga mengancam akan menghentikan hubungan kerjasama dengan Afghanistan, serta tidak akan melibatkan timnas Afghanistan berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas di Paris pada 2024 mendatang.
"Partisipasi Afghanistan dalam Olimpiade Musim Panas mendatang akan bergantung pada kemajuan yang dibuat sehubungan dengan masalah fundamental akses ke olahraga bagi perempuan dan gadis muda di negara tersebut," tegas IOC.
Masih belum jelas seberapa cepat IOC akan menerapkan langkah-langkah tersebut.
Tetapi, IOC tetap berkomitmen untuk melanjutkan dukungan langsung bagi atlet independen dari Afghanistan yang ingin berkompetisi di Olimpiade.
Pada Senin (5/12), Human Rights Watch meminta IOC untuk menghentikan Afghanistan ambil bagian dalam acara olahraga dan segera menghentikan pendanaannya.
IOC pernah menangguhkan Komite Olimpiade Nasional (NOC) Afghanistan pada tahun 1999 selama periode pemerintahan Taliban sebelumnya.
Afghanistan terakhir kali memiliki tim yang terdiri dari empat pria dan satu wanita pada Olimpiade Musim Panas di Tokyo.