Berita

Diskusi Gaspol Edisi II bertajuk “Jabar Gaspol Tanggap Bencana, Cianjur Pulih,” yang digelar di Hotel Citarum, Kota Bandung/RMOLJabar

Politik

Orang Saleh Juga jadi Korban, MUI: Gempa Cianjur jangan Disimpulkan Sebagai Azab

RABU, 07 DESEMBER 2022 | 01:16 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur bukan sebuah azab. Masyarakat diminta tidak berlebihan menilai peristiwa yang telah menelan ratusan korban jiwa ini.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat Rafani Achyar dalam Diskusi Gaspol Edisi II bertajuk “Jabar Gaspol Tanggap Bencana, Cianjur Pulih,” yang digelar di Hotel Citarum, Kota Bandung, Selasa (6/12).

Menurut Rafani, gempa bumi Cianjur adalah musibah kebencanaan yang disebabkan oleh alam. Oleh karena itu, masyarakat jangan membuat pendapat bahwa hal itu disebabkan karena azab.

"Jangan sekali-kali menyebutkan mereka ini adalah kelompok masyarakat yang sedang di azab oleh Allah SWT," kata Rafani dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Rafani mengungkapkan, gempa dengan Magnitudo 5,6 yang menguncang Cianjur telah merenggut korban jiwa termasuk orang-orang saleh. Maka tidak lantas diartikan bencana alam ini merupakan sebuah azab.

"Nanti kami akan memberikan bahan ini juga ya untuk counter opini, hikmah yang harus kita ambil, memang ini bencana datang dari Allah, tapi jangan menyimpulkannya sebagai azab," ujarnya.

MUI Jabar, kata dia, akan membuat surat edaran supaya opini yang beredar di masyarakat tidak liar. Selain itu, surat edaran ini bisa digunakan ketika terjadi peristiwa kebencanaan lainnya dan hal serupa tidak terulang.

Rafani menambahkan, surat edaran yang dibuat akan disebarkan melalui MUI yang ada di kabupaten/kota di Jabar.

"Nantinya tema-tema pengajian atau khutbah dengan mengangkat tema tentang pentingnya memberi pertolongan bantuan kepada saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah itu intinya," pungkasnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

TKN Bentuk Satgas Antisipasi Kehadiran Relawan dan Pendukung di MK

Jumat, 19 April 2024 | 23:32

Jawab Berbagai Tuduhan Miring, PT NDK Resmi Bubar Sesuai Hukum

Jumat, 19 April 2024 | 23:05

Gara-gara Peta Maroko, Kesebelasan Renaissance dari Berkane Dilarang Masuk Aljazair

Jumat, 19 April 2024 | 23:04

Bukan Farhan, Nasdem Ternyata Siapkan Sosok Ini untuk Pilwalkot Bandung

Jumat, 19 April 2024 | 22:49

Prabowo Minta Pendukung Tidak Turun Aksi saat Putusan MK

Jumat, 19 April 2024 | 22:34

Relawan Desak MK Buka Jalan Kemenangan Prabowo-Gibran

Jumat, 19 April 2024 | 22:05

Bertemu Menkeu Selandia Baru, Sri Mulyani Tukar Cerita Soal Kelola APBN

Jumat, 19 April 2024 | 21:58

Buntut Serangan ke Israel, AS Batasi Akses Teknologi Iran

Jumat, 19 April 2024 | 21:40

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

Ajukan Peninjauan Kembali, PT BMI Bawa 7 Bukti Baru

Jumat, 19 April 2024 | 21:33

Selengkapnya