Berita

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja/RMOL

Politik

Bawaslu Wanti-wanti 25 Juta Angka Golput Pemilu 2019 Jangan Sampai Terulang

SENIN, 05 DESEMBER 2022 | 19:34 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Angka golongan putih (Golput) atau masyarakat yang tidak memilih pada Pemilu Serentak 2019 yang cukup tinggi menjadi salah satu aspek yang dikhawatirkan terulang oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam diskusi virtual bertajuk "Partai Baru vs Partai Lama: Dinamika Pendaftaran, Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu 2024", pada Senin (5/12).

"Kemarin 2019 itu yang Golput itu ada 25 juta, itu (paling banyak) ada di suara DPD, bukan DPR, 22 persennya di suara DPD karena banyak sepertinya yang tidak memilih DPD," ujar Bagja.

Dia menerangkan, salah satu sebab yang membuat angka Golput tinggi, utamanya pada pemilihan anggota legislatif perseorangan atau anggota DPD RI adalah karena masyarakat tidak mengetahui orang-orang yang berkompetisi di dalamnya.

"Ini PR (pekerjaan rumah) kita juga. Teman-teman senator kurang selling himself atau selling herself untuk teman-teman di masyarakat," tuturnya.

"(Padahal) suara yang disediakan hampir sama seperti suara partai, tetapi yang memilih DPD itu tidak banyak," sambungnya menyayangkan.

Maka dari itu, Bagja memandang perlu ada dorongan ke depannya untuk para calon anggota DPD RI bisa meningkatkan tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota legislatif perseorangan ini.

"Inilah persoalan kita di 2019. Jadi PR juga, apa nanti metode kampanye untuk teman-teman DPD. Ini harus beda. Karena teman-teman DPR, DPRD, punya partai sebagai pengelola/manajemen, dalam kampanyenya," katanya.

"Tapi DPD, satu provinsi, dia harus meyakinkan, (misal) DKI Jakarta 10-12 juta suara, tiba-tiba hanya dapat 600-800 ribu suara. Berarti kan ada yang hilang. Tapi teman-teman masyarakat kita juga harus menganggap DPD ini satu hal penting," demikian Bagja menambahkan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Yakin Gugatan PDIP di PTUN Tak Diterima, Otto Hasibuan: Game is Over!

Kamis, 25 April 2024 | 19:55

Rombongan PKS Tiba di Markas PKB, Koalisi Berlanjut?

Kamis, 25 April 2024 | 19:34

Prabowo Gembira Nasdem Mau Kerja Sama

Kamis, 25 April 2024 | 19:18

Ampera Indonesia Desak KPK Usut Dugaan Keterlibatan Boyamin Saiman dalam Kasus Bupati Banjarnegara

Kamis, 25 April 2024 | 19:12

Yandri Susanto: Seluruh DPW dan DPD Ingin Zulhas Lanjutkan Pimpin PAN

Kamis, 25 April 2024 | 18:58

PT MMI Pastikan Sistem Manajemen K3 Pelindo Tower Aman

Kamis, 25 April 2024 | 18:57

TKN Tak Akan Ambil Langkah Hukum Pihak-pihak yang Adu Domba Prabowo dengan Jokowi

Kamis, 25 April 2024 | 18:48

Iwan Sumule: Tuduhan Pemilu Curang Tampak Hanya Pentas Demokrasi Komika

Kamis, 25 April 2024 | 18:35

Beda Pilihan Politik Tak Putuskan Persahabatan Prabowo dan Surya Paloh

Kamis, 25 April 2024 | 18:31

Airlangga Ditunjuk Ketua Percepatan Keanggotaan Indonesia di OECD

Kamis, 25 April 2024 | 18:24

Selengkapnya