Berita

Diskusi Polemik Pelabelan BPA AMDK Galon secara daring/Net

Nusantara

Kata Pakar, Pelabelan BPA Galon Guna Ulang Berlebihan

JUMAT, 02 DESEMBER 2022 | 17:21 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pelabelan Bisfenol A (BPA) yang hanya diterapkan pada galon guna ulang dinilai terlalu dipaksakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
 
Pakar Kesehatan Masyarakat Uhamka, Dr Hermawan Saputra mengatakan, labelisasi BPA itu wajib dilakukan juga sudah ada bukti bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang itu sudah  mengganggu aspek kesehatan.

“Kalau belum ada bukti, seharusnya BPOM tidak perlu membuat panik masyarakat. Ini bisa mengganggu iklim persaingan usaha dan membuat kegamangan masyarakat itu sendiri,” kata Dr Hermawan dalam diskusi daring bertema 'Polemik Pelabelan BPA AMDK Galon', Kamis (1/12).

Ketua Terpilih Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) ini meyakini, para ahli pembuat kemasan galon guna ulang sudah memahami keamanan kemasan polikarbonat yang berbahan BPA.

Dalam Peraturan Badan POM 20/2019 tentang Kemasan Pangan, kata dia, sudah diatur batas maksimal migrasi senyawa tertentu yang terkandung dalam pengemasan kepada substansi atau materi bahan pangannya.

“Kenapa kita harus memunculkan persoalan atau kebijakan baru? Padahal secara evidence, belum ada laporan resmi dan riset yang kuat bahwa air minum dalam kemasan galon guna ulang ini berpotensi toksisitas,” katanya.
 
Dia yakin dalam memproduksi AMDK galon guna ulang, industrinya juga dilengkapi dengan protokol yang sangat ketat dan sudah melewati tahapan yang sesuai peraturan.

“Jadi, saya kira sekarang tinggal pengawasannya terhadap kesehatan, apakah itu betul-betul berbasis evidence atau tidak,” tegasnya.
 
Sementara itu, pakar polimer Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir Akhmad Zainal Abidin menyebut BPA memang dibuat untuk bahan baku polikarbonat dan aman digunakan untuk kemasan air minum dalam kemasan (AMDK).

"BPA sifatnya sebagai sisa dari bahan baku yang belum bereaksi menjadi polikarbonat, jumlahnya juga tidak banyak. Sehingga, BPA yang tersisa dalam polikarbonat itu bisa hilang atau berkurang sehingga jadi food grade,” jelas Akhmad Zainal Abidin.

Oleh sebab itu, pelabelan BPA terhadap galon guna ulang polikarbonat itu terlalu berlebihan. Lain cerita jika pelabelan BPA dilakukan kepada semua kemasan, tidak hanya untuk galon guna ulang.

"Kalau semuanya dilabeli mungkin lebih fair, tapi kalau hanya satu yang dilabeli dan lainnya tidak, ya enggak fair," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya