Berita

Staf Observasi Gempa Bumi BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Ajeng Marina Utamie/RMOLJabar

Nusantara

Meski Belum Ada Pergerakan, BMKG Pelototi Aktivitas Sesar Lembang

RABU, 30 NOVEMBER 2022 | 18:34 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung terus memantau aktivitas seismik Sesar Lembang. Hal ini dilakukan menyusul terjadinya gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo di sebagian wilayah Kabupaten Cianjur pada Senin lalu (21/11).

Staf Observasi Gempa Bumi BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Ajeng Marina Utamie menjelaskan, apabila Sesar Lembang aktif dapat menyebabkan gempa berkekuatan 6 sampai 7 magnitudo. Informasi ini sejatinya sudah dirilis sejak 2017 tentang kajian potensi gempa bumi oleh Sesar Lembang.

"Tapi perlu ditegaskan itu hanya potensi, bukan prediksi," tegas Ajeng saat ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu (30/11).

Menurut dia, berdasarkan hasil pemetaan mitigasi gempa bumi oleh BMKG, wilayah Bandung Raya menjadi daerah yang akan mendapatkan dampak paling berat apabila Sesar Lembang ini aktif.

Pemetaan mitigasi gempa bumi diukur menggunakan skala modified mercally intensity (mmi) atau dampak kerusakan di permukaan dengan kekuatan 6,8 magnitudo.

"Kabupaten dan Kota Bandung kerusakannya sedang 6 sampai 7 mmi. Kemudian Sumedang, Subang, Karawang, Indramayu, Cianjur 5 sampai 6 mmi kerusakannya ringan," tuturnya.

Tak hanya daerah tersebut, imbuh Ajeng, Sukabumi, Depok, Bogor, Garut, dan Tasikmalaya juga akan merasakan dampak dari aktifnya Sesar Lembang.

"Daerah itu akan terdampak 4 sampai 5 mmi dirasakan kuat tapi potensi kerusakannya ringan. Kemudian Kuningan, Tasikmalaya, Bogor, Banjar, Ciamis, Pangandaran itu 3 sampai 4 mmi biasanya hanya dirasakan kuat tanpa ada kerusakan," tuturnya.

Kendati begitu, pihaknya memastikan sepanjang 2022 ini tidak ada pergerakan di Sesar Lembang yang signifikan.

Walaupun, terdapat sejumlah pergerakan seismik yang mengakibatkan gempa kecil akibat pergerakan Sesar Lembang.

"Kami selalu memantau pergerakan sesar Lembang selama 24 jam. Tahun ini hanya gempa-gempa kecil, untuk pergerakan di Lembang itu terus kita pantau. Kalau tahun ini belum ada pergerakan signifikan," ucapnya.

Dengan demikian, Ajeng mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana gempa dan mengetahui mitigasi gempa sedari awal.

"Masyarakat diharapkan jangan panik jadi ketika merasakan sesuatu, bisa lapor di sosmed InfoBMKG, atau BMKG Bandung. Nanti biasanya sinyalnya langsung masuk kemudian kita sesegera mungkin merilis Info peringatan," ucapnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Tak lupa pihaknya meminta Pemerintah Kota dan Kabupaten yang berada di garis Sesar Lembang untuk segera membenahi jalur dan rute evakuasi jika terjadi gempa.

"Itu kita harapkan bersama kerjasama menang tidak hanya BMKG, BPBD, BNPB, kemudian Dinas terkait kita harapkan segera memasang rambu-rambu evakuasi agar ada langkah mitigasi untuk masyarakat," lanjutnya.

Sesar Lembang sendiri membentang sepanjang 29 km dari Gunung Manglayang, Kabupaten Bandung sampai Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Sesar Lembang  disebut sebagai patahan yang aktif hingga saat ini.

Terakhir patahan tersebut menyebabkan gempa besar pada abad 15 silam. Periode gempa besar dari Sesar Lembang berkisar setiap 500-600 tahun. 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya