Berita

Penasihat Keamanan Nasional India, Ajit Doval dan Menko Polhukam Mahfud MD/Net

Dunia

Dihadiri Mahfud MD, Dialog Antaragama Indonesia-India Sepakat Tolak Ekstremisme

RABU, 30 NOVEMBER 2022 | 08:48 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebagai rumah bagi umat Muslim terbesar pertama dan ketiga di dunia, Indonesia dan India memiliki banyak kesamaan, termasuk keberagaman.

Untuk itu, dalam dialog perdana "Peran Ulama dalam Membangun Budaya Perdamaian dan Harmoni Sosial di India dan Indonesia", kedua negara menyepakati pentingnya hidup berdampingan dan kerukunan antaragama, termasuk menolak ekstremisme.

Dialog sendiri digelar di New Delhi, India pada Selasa (29/11). Acara diresmikan oleh Penasihat Keamanan Nasional India, Ajit Doval dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Mohammad Mahfud MD.


Pada kesempatan itu, Doval menegaskan kembali kekayaan warisan budaya dan keragaman kedua negara. Dia mengatakan tradisi bersama kedua negara berpotensi meningkatkan prospek perdamaian, kerja sama regional, dan kemakmuran di Asia.

"Indonesia adalah negara Islam terbesar di dunia sementara India adalah rumah bagi populasi Muslim terbesar ketiga di dunia. Menjadi rumah bagi sebagian besar umat Islam di dunia, kedua negara memiliki banyak kesamaan," ujar Doval.

Sama seperti India, Islam di Indonesia disebarkan oleh para pedagang dari Kerala dan Gujarat saat ini dan para sufi dari Bengal dan Kashmir. Penyebaran Islam tidak hanya mengarah pada perkembangan budaya sinkretis, di mana agama pra-Islam berkembang, tetapi tradisi kuno dan adat istiadat setempat sangat memengaruhi praktik keagamaan.

Doval lebih lanjut menunjukkan bahwa sekolah teologi Islam Deobandisme, Barelvisme dan Sufisme berakar di India. Belakangan, praktik dan tradisi mereka menyebar ke negara-negara Islam lainnya.

Sayangnya, baik India maupun Indonesia telah telah menjadi korban terorisme dan separatisme. Sehingga dia menekankan bahwa ekstremisme bertentangan dengan makna Islam sebagai agama yang memperjuangkan perdamaian dan kesejahteraan.

"Terorisme lintas batas dan ISIS telah melahirkan ancaman bagi kedua negara dan kerja sama masyarakat sipil sangat penting untuk melawannya," tegas Doval.

Dalam hal ini, Doval mengakui peran besar ulama dalam mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip asli Islam yang toleran dan moderat. Ia mengatakan radikalisasi dan ekstremisme dapat dilawan dengan gagasan dan pemikiran progresif. Kaum muda juga harus mendapat perhatian khusus karena mereka sering menjadi sasaran utama radikalisasi.

"Jika energi mereka dipupuk ke arah yang benar, mereka dapat muncul sebagai pertanda perubahan dan blok bangunan kemajuan dalam masyarakat mana pun," terangnya.

Doval juga menganjurkan penggunaan teknologi dan solusi terkait oleh Ulama untuk menggagalkan rancangan propaganda dan kebencian.
Doval meminta kedua negara untuk mengirimkan pesan bersama kepada dunia untuk menghindari kekerasan dan konflik.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya