Berita

Kegiatan Road to Hakordia 2022 ini mengusung tema "Indonesia Pulih, Bersatu Lawan Korupsi" yang diselenggarakan pada hari ini, Selasa (29/11)/Ist

Hukum

Lewat Road to Hakordia 2022 di Medan, KPK Soroti Kemiskinan Hingga Infrastruktur Berkualitas Tidak Baik

RABU, 30 NOVEMBER 2022 | 00:41 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Resmi membuka rangkaian kegiatan menuju Hari Antikorupsi Sedunia atau Road to Hakordia tahun 2022 dari Medan, Sumatera Utara (Sumut), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soroti soal kemiskinan hingga pembangunan infrastruktur yang berkualitas tidak baik.

Kegiatan Road to Hakordia 2022 ini mengusung tema "Indonesia Pulih, Bersatu Lawan Korupsi" yang diselenggarakan pada hari ini, Selasa (29/11).

Dalam sambutannya, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan, bahwa Hakordia yang diperingati setiap 9 Desember, menjadi pengingat bahwa masih marak praktik korupsi saat ini. Praktik yang menyebabkan terhambatnya pengentasan kemiskinan, terganggunya pembangunan, dan yang paling terdampak adalah rakyat miskin.

"Kenyataan kita sehari-hari, yang mudah ditemukan dan dirasakan masyarakat kita adalah kemiskinan. Kita masih melihat, layanan kesehatan kita belum begitu baik, melihat angka pendidikan yang masih rendah, fasilitas sekolah banyak yang rusak, infrastruktur juga dibangun dengan kualitas tidak baik. Salah satu penyebab permasalahan itu adalah korupsi," ujar Alex.

Selain itu kata Alex, tingginya angka korupsi juga diukur dari Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang rendah. Dari 180 negara, Indonesia berada pada urutan 96 sebagai negara yang antikorupsi dengan skor 38.

"Untuk itu, saya mengajak keterlibatan seluruh pihak, baik pemerintah daerah, Aparat Penegak Hukum, BUMN, BUMD, pelaku usaha, dan segenap lapisan masyarakat, sangat penting gelorakan terlibat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi," kata Alex.

Secara khusus, Alex juga meminta agar para Kepala Daerah memiliki komitmen tidak melakukan korupsi.

"Yang paling utama bagi kami, komitmen kepala daerah tidak lakukan korupsi, ini yang harus terus selalu kami ingatkan, kami bangun," tegas Alex.

Selain itu, KPK juga melakukan beberapa upaya pemberantasan korupsi, yang dikenal sebagai Trisula Pemberantasan Korupsi, yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan.

Hasilnya, bisa dilihat dari skor Indeks Perilaku Antikorupsi (IPAK) Indonesia yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kemudian skor Survei Penilaian Integritas (SPI) juga terus mengalami kenaikan.

"Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin antikorupsi dan harus terus digelorakan," terang Alex.

Sementara itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi berharap, peringatan Hakordia 2022 bukan hanya kegiatan seremonial saja, namun menjadi evaluasi dan langkah ke depan hilangkan korupsi di Sumut.

"Sumatera Utara ini, rangking dua, paling banyak korupsinya. Mungkin ini jadi sentakan untuk kita semua, KPK hadir di sini, untuk jangan lakukan korupsi pengadaan barang dan jasa, korupsi jual-beli jabatan, suap-menyuap, penggelembungan dari perencanaan sampai pertanggungjawaban untuk kepentingan pribadi," kata Edy.

Lebih lanjut, Edy menyampaikan apresiasinya ke KPK, karena telah menggelar Road to Hakordia di Provinsi Sumut. Edy berharap, agar selalu diberikan arahan oleh KPK agar tata kelola pemerintahan Sumut semakin baik, demi kesejahteraan masyarakat.

Pada kegiatan Road to Hakordia 2022 ini, KPK menggelar sejumlah kegiatan seperti Workshop Penguatan APIP, Workshop Penyuluh Antikorupsi dan Seminar Antikorupsi Badan Usaha. Selain itu juga terdapat Diskusi Film Antikorupsi, Festival Pelayanan Publik, dan Diskusi Media dengan Pimpinan KPK.

Provinsi Sumut menjadi wilayah ketiga dalam rangkaian Road to Hakordia Tahun 2022, setelah pekan sebelumnya diadakan di Kalimantan Timur dan Bali. Berikutnya, Road to Hakordia juga akan menyambangi Jawa Barat dan Jawa Timur. Hingga pada puncaknya akan dilaksanakan pada 9 Desember 2022 di Jakarta.

Turut hadir dalam Pembukaan Road to Hakordia Sumut, Gubernur Provinsi Aceh Abdullah Puteh, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Gubernur Riau, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Gubernur Jambi Al Haris dan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Hadir pula  para Bupati seluruh Kabupaten/Kota Sumut, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut, Forkompimda Sumut, serta para ASN, Pelajar, dan masyarakat umum/tamu undangan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya