Berita

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (Amputasi) geruduk Kejaksaan Agung/Ist

Politik

Massa Amputasi Desak ST Burhanuddin Serius Bersih-bersih Mafia Hukum di Kejaksaan

SELASA, 29 NOVEMBER 2022 | 21:01 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Jaksa Agung ST Burhanuddin diminta lebih serius dalam membersihkan pasukannya dari keterlibatan dalam dugaan mafia hukum.

Hal tersebut disampaikan massa Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (Amputasi) menyusul kasus jaksa terjerat suap penanganan perkara dan dugaan upaya pemerasan.

Koordinator aksi Amputasi Febri mengatakan, terbaru yang ramai dibahas publik adalah dugaan upaya pemerasan Rp 10 miliar oleh Jaksa di Kejaksaat Tinggi Jawa Tengah terhadap pengusaha Agus Suhartono.


"Dugaan tindakan tercela oleh oknum Jaksa ini dengan modus transaksi pengurusan SPDP senilai Rp 10 Miliar terhadap pengusaha Agus Hartono bisa merusak wibawa Kejaksaan sebagai salah satu pilar penegakan hukum," kata Febri saat menggelar aksi di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (29/11).

Dia berhadap, ST Burhanuddin sebagai pimpinan tertinggi Koprs Adhyaksa dapat mengambil langkah tegas agar kasus tersebut tidak menajdi bola liar di ruang publik.

"Jaksa Agung RI yang terhormat Bapak ST Burhanuddin diharapkan untuk segera mengambil langkah hukum atas kasus ini, segera melakukan pemeriksaan terhadap oknum Jaksa Kejati Jawa Tengah," tegasnya.

Adapun kasus ini bermula ketika pengusaha Kota Semarang Agus Hartono membongkar aroma tak sedap di Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. Dia mengaku diperas Rp 10 miliar oleh Koordinator Jaksa Putri Ayu Wulandari yang diperintah Kajati Andi Herman terkait perkara hukum yang sedang dihadapinya.

Oknum Kejati Jateng itu diduga meminta Rp 10 miliar kepada Agus Hartono untuk 2 SPDP (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan).

Dugaan adanya permintaan uang oleh oknum Kejati Jateng tersebut terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pada pemberian fasilitas kredit dari Bank Mandiri, BRI Agroniaga dan Bank BJB Cabang Semarang ke PT Citra Guna Perkasa pada 2016 silam.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya