Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Presiden Jokowi Harus Pastikan Rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan Dijalankan

SENIN, 28 NOVEMBER 2022 | 17:17 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo diminta untuk memastikan bahwa rekomendasi yang dibuat Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan dijalankan pihak-pihak terkait.

Inisiator Kolaboratif Taktik, Wenry A. Putra mengatakan, Keppres pembentukan TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang diterbitkan Presiden Jokowi pada 4 Oktober 2020 lalu telah menghasilkan laporan setebal 124 halaman.

Laporan tersebut pun telah diterima Presiden pada 14 Oktober 2022. Gerak cepat TGIPF yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD itu sesuai dengan permintaan Presiden agar mengungkap tragedi pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan itu kurang dari sebulan.

"Kini waktu berjalan hampir dua bulan sejak terjadinya tragedi Kanjuruhan, belum ada kesungguhan dari pihak-pihak terkait untuk menindaklanjuti rekomendasi TGIPF," ujar Wenry dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/11).

Wenry pun menangkap kesan bahwa rekomendasi TGIPF dianggap remeh oleh Polri dan PSSI. Padahal, hal tersebut tidak boleh terjadi lantaran menjatuhkan wibawa presiden.

"Oleh karena itu, saya mendesak Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan agar bersungguh-sungguh memastikan rekomendasi TGIPF ditindaklanjuti pihak-pihak terkait seperti PSSI dan Polri. Jadi tidak berhenti hanya saat menerima laporan TGIPF saja," tegas Wenry.

Wenry mengingatkan, bahwa tragedi kemanusiaan Kanjuruhan bukan hanya luka bagi Aremania dan masyarakat Malang Raya, tetapi juga luka bagi bangsa Indonesia.

"Salah satu tujuan negara dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu 'melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia'. Aksi turun ke jalan secara damai yang dilakukan Aremania dan masyarakat Malang Raya semata-mata menyuarakan keadilan bagi para korban jiwa dan penyintas tragedi Kanjuruhan. Mereka tergerak dari perasaan yang mendalam, jadi jangan dianggap remeh," pungkas Wenry.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya