Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Rusia Tuding AS Kembangkan Senjata Patogen Mematikan, Kombinasi Varian Virus Corona

MINGGU, 27 NOVEMBER 2022 | 07:55 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) telah mengembangkan patogen virus corona buatan yang mematikan, dengan menggabungkan varian Omicron dengan virus corona asli yang diemukan di Wuhan, China akhir tahun 2019 lalu.

Kepala Pasukan Pertahanan Biologi dan Kimia Rusia, Igor Kirillov menyebut virus yang dimodifikasi oleh AS dapat membunuh 80 persen yang terinfeksi. Virus ini menyebabkan tanda-tanda neurologis yang tidak normal dan kerusakan paru-paru yang signifikan.

"Pengujian antibodi mengungkapkan penurunan 11 kali lipat dalam kapasitas mereka untuk menetralkan virus baru, serta ketidakefektifan vaksinasi saat ini," ujarnya dalam konferensi pers pada Sabtu (26/11), seperti dimuat Anadolu Agency.


Kirillov mengatakan virus yang dimodifikasi itu dikembangkan oleh Universitas Boston.

AS, lanjut Kirillov, juga melakukan aktivitas biologis militernya di negara ketiga, dan lebih memilih melakukan eksperimen di luar negeri karena tingginya risiko kecelakaan.

Sebagai tindak lanjut, Rusia akan menuntut pembentukan mekanisme yang efektif untuk memantau kegiatan semacam itu pada pertemuan Konvensi Senjata Biologis mendatang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya