Berita

Dunia

Dijuluki Negara Sponsor Terorisme, Rusia Gantian Juluki UE sebagai Sponsor Kebodohan

KAMIS, 24 NOVEMBER 2022 | 07:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Badan legislatif Uni Eropa mengeluarkan resolusi yang melabeli Rusia sebagai negara pendukung terorisme mendapat tanggapan dari Moskow.

Dalam pernyataannya pada Rabu (23/11), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mencela resolusi tersebut.

"Parlemen Eropa, yang mengadopsi resolusi tidak mengikat yang mencap Rusia sebagai negara sponsor terorisme, harus ditunjuk sebagai sponsor kebodohan," kata Zakharova, seperti dikutip dari RT.

Parlemen Eropa pada Rabu mengadopsi resolusi yang mengakui Rusia sebagai "negara sponsor terorisme," dan menuduh pasukannya melakukan kekejaman dalam invasi ke Ukraina.

Langkah para legislator Eropa adalah langkah politik simbolis tanpa konsekuensi hukum, tetapi anggota parlemen mendesak pemerintah dari 27 negara Uni Eropa untuk mengikuti jejak mereka.

Resolusi tersebut, yang didukung oleh 494 anggota parlemen dan ditentang oleh 58 anggota parlemen, meminta Brussel untuk menempatkan "kerangka hukum" untuk menambahkan Rusia ke dalam daftar negara pendukung terorisme UE.

Pelabelan tersebut adalah kecaman terbaru Uni Eropa atas serangan militer Rusia di Ukraina. Beberapa negara bagian, termasuk Estonia, Latvia, Lituania, Polandia, dan Republik Ceko, sebelumnya mengeluarkan resolusi serupa di tingkat nasional.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky memuji berita tersebut, menyatakan bahwa Rusia harus diisolasi di semua tingkatan dan dimintai pertanggungjawaban untuk mengakhiri kebijakan terorisme yang telah berlangsung lama di Ukraina dan di seluruh dunia.

Sementara itu penyelidik Rusia menyebut bahwa pemerintah Ukraina bertanggung jawab atas sejumlah serangan teroris di tanah Rusia, termasuk pembunuhan jurnalis Darya Dugina pada Agustus dan pengeboman truk mematikan di Jembatan Krimea pada Oktober.

Media Barat melaporkan bahwa Washington juga mencurigai keterlibatan Kyiv, dan diduga "menegur" Zelensky atas kedua serangan tersebut.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya