Berita

Uji coba parasut untuk misi Gaganyaan/Net

Dunia

India Uji Coba Parasut Misi Manusia ke Ruang Angkasa

RABU, 23 NOVEMBER 2022 | 12:17 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

India melakukan uji coba pendaratan menggunakan parasut untuk proyek ambisius misi spaceflight manusia yang dinamakan Gaganyaan.

Uji coba dilakukan di Pusat Antariksa Vikram Sarabhai di Babina Field Fire Range (BFFR) di Distrik Jhansi, Uttar Pradesh pada Jumat (18/11).

Uji Tetesan Udara Parasut Utama Terintegrasi (IMAT) dari sistem deselerasi modul kru menandai tonggak penting menuju realisasi proyek Gaganyaan.


Sistem deselerasi Gaganyaan terdiri dari tiga parasut utama, selain parasut ACS, pilot, dan drogue yang lebih kecil, untuk mengurangi kecepatan modul awak ke tingkat yang aman selama pendaratannya.

Dua dari tiga peluncuran utama cukup untuk mendaratkan astronot di Bumi, seperti dimuat NDTV.

ISRO mengatakan, uji coba juga dilakukan untuk simulasi kasus ketika satu parasut utama gagal dibuka.

Tes IMAT adalah yang pertama dari serangkaian tes penerjunan udara parasut terintegrasi yang direncanakan untuk mensimulasikan berbagai kondisi kegagalan sistem parasut sebelum dianggap memenuhi syarat untuk digunakan dalam misi penerbangan luar angkasa manusia pertama.

Dalam tes ini, massa dummy seberat lima ton, setara dengan massa modul awak, dibawa ke ketinggian 2,5 kilometer dan dijatuhkan menggunakan pesawat IL-76 Angkatan Udara India. Dua parasut pilot kecil yang dikerahkan berbasis piro kemudian menarik parasut utama.

Ukuran parasut utama awalnya dibatasi pada area yang lebih kecil untuk mengurangi guncangan pembukaan. Setelah tujuh detik, pemotong garis terumbu berbasis piro memotong garis pembatas area, memungkinkan parasut mengembang sepenuhnya.

“Parasut utama yang dipompa penuh mengurangi kecepatan muatan menjadi kecepatan pendaratan yang aman. Seluruh urutan berlangsung sekitar 2-3 menit saat para ilmuwan menyaksikan berbagai fase urutan penyebaran terungkap dengan napas tertahan," kata ISRO

Desain dan pengembangan sistem deselerasi berbasis parasut adalah usaha patungan ISRO dan Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO).

Ilmuwan senior ISRO dan DRDO serta perwira angkatan udara hadir saat uji coba dilakukan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya