Gubernur Papua Lukas Enembe (LE)/Net
Sempat mangkir, Presiden Direktur PT Rio De Gabriello atau Round De Globe (RDG) Gibrael Issak dicecar tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penggunaan private jet oleh Gubernur Papua Lukas Enembe (LE).
Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, Gibrael Issak telah diperiksa tim penyidik sebagai saksi kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Provinsi Papua di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (21/11).
"Saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan dugaan penyewaan dan penggunaan private jet oleh tersangka LE," ujar Ali kepada wartawan, Selasa siang (22/11).
Selanjutnya kata Ali, tim penyidik juga telah memeriksa seorang saksi lainnya di waktu dan tempat yang sama, yaitu Doren Wakerwa selaku Pokja Proyek Entrop Hamadi.
"Saksi Doren Wakerwa hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan fasilitasi pertemuan antara tersangka LE dengan beberapa kontraktor yang mengerjakan proyek di Pemprov Papua," kata Ali.
Sementara itu, lima orang saksi lainnya mangkir dari panggilan tim penyidik. Mereka adalah, Ng Hok Lam selaku swasta; Daniel Christian Lewi selaku pemilik Dablin Motor; Muhammad Chusnul Khuluqi selaku karyawan Advantage Pemeliharaan ATM; Teuku Hamzah Husen selaku Direktur PT Rinaldi Acbasindo; dan Tika Putri Ardiani selaku Ibu Rumah Tangga.
"Tim Penyidik segera melakukan penjadwalan dan pemanggilan ulang untuk para saksi tersebut dan KPK mengingatkan untuk kooperatif hadir," pungkas Ali.
Untuk saksi Gibrael Issak sendiri sebelumnya telah dipanggil tim penyidik pada Selasa (4/10), namun dia mangkir.
Dari PT RDG sendiri, KPK sudah memeriksa beberapa orang, yakni Sri Mulyanto selaku pilot pesawat RDG Airlines atau PT Tri-MG Asia Airlines; dan pramugari private jet PT RDG Airlines, Tamara Anggraeny.
