Berita

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam/Net

Politik

Jika Tidak Segera Deklarasi Capres, Sangat Mungkin Simpul Kekuatan PDIP, KIB dan KIR Diambilalih Anies

MINGGU, 20 NOVEMBER 2022 | 15:47 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Anies Baswedan effect dianggap akan semakin tidak terbendung. Bahkan bukan tidak mungkin, akan mengambil alih simpul-simpul kekuatan baik PDI Perjuangan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Indonesia Raya (KIR) jika tidak segera mendeklarasikan calon presiden (capres) seperti Partai Nasdem.

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, sebuah keuntungan bagi mereka yang segera mendeklarasikan diri, baik capres maupun cawapresnya, tidak terkecuali PDIP, KIR, dan KIB.

"Saat ini adalah momentum untuk kesiapan bagi capres dan cawapres untuk dapat memperkenalkan dirinya kepada publik. Mereka yang segera deklarasi tentu ada efek yang signifikan yang akan diterimanya," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/11).


Menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, Pilpres merupakan soal kesiapan dan sosialisasi kepada masyarakat. Untuk itu, semakin cepat deklarasi, maka akan semakin banyak efek signifikan yang akan berdampak kepada potensi kemenangan kandidat.

Apalagi jika melihat Anies effect, maka hal tersebut tidak akan terjadi monopoli Anies untuk saat ini. Sehingga, Saiful menilai, akan menjadi keuntungan tersendiri bagi KIB, KIR, bahkan PDIP dengan mendeklarasikan kandidatnya sejak saat ini.

"Kalau tidak segera, maka tentu Anies Effect makin tidak terbendung, dan bukan tidak mungkin akan mengambil alih simpul-simpul kekuatan baik PDIP, KIB dan KIR," jelas Saiful.

Lebih lanjut, Saiful berpandangan, melihat respons publik yang antusias menyambut Anies sangat mungkin gelombang dukungan akan semakin massif kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Maka inilah saatnya momentum bagi KIR, KIB dan PDIP untuk segera mendeklarasikan capres dan cawapresnya," pungkas Saiful.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya