Berita

Lokasi penanaman ganja di sebuah pertanian dekat Brigade Penerbangan ke-601 Angkatan Darat/Net

Dunia

Taiwan Mendakwa Delapan Tersangka Termasuk 6 Pekerja Ilegal Asal Indonesia dalam Kasus Penemuan Ladang Ganja Terbesar dalam Sejarah

SABTU, 19 NOVEMBER 2022 | 07:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Taiwan mendakwa delapan tersangka, termasuk dua orang warga lokal dan enam pekerja migran Indonesia yang tidak berdokumen, setelah polisi melakukan penyitaan tanaman ganja terbesar dalam sejarah negara itu, seperti dilaporkan Taiwan News Jumat (18/11).

Dakwaan tersebut menyusul penggrebekan ladang ganja di sebuah pertanian dekat Brigade Penerbangan ke-601 Angkatan Darat pada 20 September lalu.

Kantor Polisi Longtan dari Departemen Kepolisian Taoyuan dalam konferensi pers Kamis (17/11), mengatakan petugas berhasil menyita 4.218 tanaman ganja senilai lebih dari 40,5 juta dolar AS, menjadikannya penyitaan tanaman ganja terbesar di Taiwan.


Ketika petugas menggerebek pertanian saat fajar, mereka menangkap delapan tersangka dan menyita 4.218 tanaman ganja, satu kumpulan tunas, empat kaleng tingtur ganja, produk ganja jadi dan setengah jadi, manual penanaman ganja, dan barang bukti lainnya.

Menurut polisi, penggerebekan itu menjaring tanaman ganja dalam jumlah terbesar dalam satu operasi penanaman, dan itu terjadi sebelum panen selesai.

Tersangka utama, seorang pria bermarga Wu yang dikenal sebagai anggota geng, menggunakan pengalamannya mengimpor dan mengekspor bunga dan menjalankan bisnis berkebun untuk memperoleh bibit ganja. Dia kemudian belajar sendiri melalui penelitian internet bagaimana menanam tanaman ganja.

Kaki tangannya, laki-laki Taiwan bermarga Ke dan enam pekerja migran perempuan Indonesia yang kini buron ikut serta dalam proses penanaman.

Mereka memilih hamparan tanah pertanian yang terisolasi yang mencakup hampir 900 ping (satu ping sama dengan 3,3 meter persegi) setara dengan sekitar tujuh lapangan basket.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya