Berita

Dunia

Rentan Diretas, Norwegia dan Jerman Peringatkan Agar Jangan Unduh Aplikasi Piala Dunia Qatar

JUMAT, 18 NOVEMBER 2022 | 15:17 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dua hari jelang dimulainya Piala Dunia, pakar keamanan asal Jerman dan Norwegia menemukan risiko peretasan yang tinggi pada dua aplikasi resmi yang dikeluarkan tuan rumah Qatar.

Peringatan terbaru pada Kamis (17/11) datang dari Otoritas Perlindungan Data Federal Jerman yang menyarankan agar aplikasi Ehteraz dan Hayya tidak diunduh oleh para pengunjung saat tiba di Qatar.

Dari laporan Jerman, disebutkan jika salah satu aplikasi telah mengumpulkan data pada panggilan telepon, sementara yang lain mencegah perangkat yang diinstal masuk ke mode tidur.  


Kekhawatiran peretasan muncul ketika hasil penemuan menujukkan jika data-data yang dikumpulkan dua aplikasi tersebut tidak disimpan secara lokal tetapi langsung dikirimkan ke server pusat.

Indikasi kerentanan ini diperkuat dengan penemuan dari Otoritas Perlindungan Data Norwegia, yang secara spesifik menyebut aplikasi Ehteraz sebagai infeksi pelacak yang dapat mengambil informasi pribadi dari ponsel pengguna.

Baik Norwegia maupun Jerman, menyarankan agar para pengunjung Piala Dunia Qatar tidak menginstal aplikasi tersebut atau jika diwajibkan saat tiba di Doha, mereka dapat menggunakan nomor lain yang sekali pakai saat memasukkan data.

Rekomendasi tersebut ikut disetujui oleh pakar keamanan dan kepala eksekutif di perusahaan perangkat lunak keamanan siber Keeper Security Inc., bernama Darren Guccione.

"Anda tidak akan memberikan kunci rumah kepada orang asing, tetapi aplikasi telepon tanpa sadar dapat memanen detail, informasi pribadi pengguna," jelasnya seperti dimuat Silicon Angle.

Kepala security scientist dan advisory chief information security officer di penyedia solusi manajemen akses istimewa Delinea Inc., Joseph Carson menjelaskan jika kejahatan dunia maya menargetkan penggemar Piala Dunia akan sangat banyak menjelang penyelenggaranya.

“Banyak situs web, aplikasi, atau email palsu yang tampak resmi akan dipenuhi dengan banyak penipuan,” jelas Carson.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya