Berita

Suasana pemilu di Malaysia/Net

Dunia

Pemungutan Suara Besok, Pemilu Malaysia Tahun Ini Sulit Diprediksi

JUMAT, 18 NOVEMBER 2022 | 12:38 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemungutan suara untuk pemilu Malaysia akan dilakukan besok, Sabtu (19/11). Namun sejauh ini belum terlihat sosok calon Perdana Menteri yang menonjol.

Setelah dua pekan melakukan kampanye, Malaysia akan menggelar pesta demokrasinya yang dipercepat, setelah Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob membubarkan pemerintah.

Banyak pihak berharap pemilu kali ini menjadi babak akhir dari kisruh politik yang dihadapi oleh negeri jiran selama tiga tahun terakhir. Tapi tidak sedikit yang pesimis bahwa perebutan kekuasaan akan segera selesai.


Terlebih hingga saat ini, belum ada sosok yang menonjol di antara para kandidat PM.

Pemilu kali ini disebut-sebut sebagai pertarungan ketat antara tiga poros, yaitu Barisan Nasional (BN), Perikatan Nasional (PN), dan Pakatan Harapan (PH).

Pertahana yang merupakan wakil presiden partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) tentu berharap agar koalisinya, Barisan Nasional (BN), dapat membentuk pemerintahan.

Di sisi lain, ada mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin yang memimpin PN, dan Anwar Ibrahim yang menggawangi PH.

PH memenangkan pemilu terakhir pada Mei 2018. Ini adalah tonggak sejarah atas kekalahan UMNO setelah berkuasa selama 60 tahun. Kemenangan PH didorong kekecewaan rakyat pada UMNO, khususnya mantan Perdana Menteri Najib Razak, yang terlibat kasus korupsi 1MDB.

Kali ini, Al Jazeera mencatat, ekonomi dan kenaikan biaya hidup menjadi perhatian utama pemilih, tetapi warga Malaysia juga frustrasi dengan manuver di antara politisi, yang bahkan berlanjut selama pandemi Covid-19.

Analis mengatakan suara etnis Melayu, serta jutaan pemilih baru bergabung sebagai hasil dari pendaftaran pemilih otomatis dan penurunan usia pemilih menjadi 18 tahun, telah menambah ketidakpastian.

“Apa yang kami lihat adalah fragmentasi politik Malaysia dari kepastian masa lalu,” kata analis politik di KRA Group, Keith Leong.

"Dulu BN melawan orang lain. Sekarang Anda memiliki tiga koalisi besar ini," tambahnya.

Pemilu Malaysia akan memperebutkan 222 kursi di majelis rendah parlemen atau Dewan Rakyat.

Di setiap daerah pemilihan, pemenangnya adalah kandidat yang mendapat suara terbanyak dan partai atau koalisi yang mendapat mayoritas sederhana dari 112 kursi membentuk pemerintahan. Pemimpin partai atau koalisi umumnya menjadi perdana menteri.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya