Aljazair-Rusia Makin Mesra, Stabilitas Afrika dan Barat Terancam

Hubungan antara Aljazair dan Rusia semakin pulih dan semakin erat di tengah ketegangan geopolitik yang dihadapi masing-masing negara di kawasannya.

Tetapi kedekatan hubungan keduanya akan mengancam stabilitas di Afrika dan kepentingan geopolitik Barat. Sehingga Barat dinilai perlu meninjau strategi kemitraan mereka dengan Aljazair sebelum Rusia menguasai Afrika.

Kedekatan hubungan Rusia dan Aljazair mulai terlihat dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan pada 10 November lalu, Direktur Layanan Federal Kerjasama Teknik Militer Rusia, Dimitrii Chougaev melakukan kunjungan ke Aljazair dan disambut oleh Kepala Staf Markas Besar Tentara Nasional Rakyat Aljazair Said Chengriha.

Kunjungan ini mempererat hubungan kedua angkatan bersenjata karena bermuara pada peningkatan anggaran militer Aljazair sebesar 23 miliar dolar AS untuk tahun 2023.

Melihat peluang, Rusia menawarkan penjualan senjata untuk memanfaatkan peningkatan anggaran militer Aljazair. Hasil penjualan senjata itu diyakini digunakan Moskow untuk membiayai dan mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

Selain pertemuan tersebut, Aljazair dan Rusia juga tertangkap bersama dalam beberapa momen melalui manuver militer.

Seperti pada November 2021, ketika kedua negara mengadakan latihan militer bersama di Ossetia Selatan, di mana kontingen Aljazair telah ambil bagian.

Kemudian pada September 2022, satu unit terdiri dari 100 prajurit ANP
berpartisipasi dalam latihan "VOSTOK 2022", yang diadakan di
Rusia Timur Jauh.

Sementara itu, latihan militer angkatan laut telah dilaksanakan secara rutin antara kedua pasukan dalam dua tahun terakhir. Di samping latihan militer gabungan di daerah Bechar, di pangkalan militer Hammaguir, yang hanya sejauh beberapa km dari perbatasan dengan Maroko.