Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Gurubesar UGM: Efek Pandemi Masih Terasa hingga 4 Tahun Mendatang

KAMIS, 17 NOVEMBER 2022 | 10:23 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pandemi Covid-19 berdampak tidak hanya pada sektor kesehatan, tetapi juga perekonomian nasional. Belanja negara semakin meningkat untuk pendanaan berbagai program pencegahan serta penanggulangan pandemi.

Begitu disampaikan Gurubesar FKKMK Universita Gadjah Mada (UGM), Prof Laksono Trisnantoro, dalam Forum Nasional III Filantropi Kesehatan.

“Efek pandemi masih akan terus ada hingga 3-4 tahun mendatang, ditambah dengan adanya resesi menjadikan beban berat bagi Kemenkes, sehingga pemerintah perlu mencari skema pembiayaan yang bekeadilan dan berkelanjutan,” kata Laksono, dikutip Kantor Berita RMOLJabar dari laman UGM, Kamis (17/11).

Laksono mengungkapkan, pendanaan publik (pemerintah) untuk sektor kesehatan semakin tumbuh sejak 2010. Pendanaan semakin besar pada 2021 lantaran  pemerintah mendanai program pandemi Covid-19.

"Di tahun 2021 pendanaan oleh pemerintah sebanyak 62 persen sedangkan swasta 38 persen," ungkapnya.

Oleh karena itu, Laksono kemudian mempertanyakan proporsi pendanaan pemerintah dan swasta pascapandemi Covid-19. Apakah bakal terus bertumpu pada pemerintah yang sebagian pendanannya berasal dari utang.

"Bagaimana mendanai pelayanan kesehatan masyarakat? Apa hanya bertumpu pada pemerintah baik APBN dan APBD? Apakah masyarakat harus ikut membayar? Termasuk dana-dana kemanusiaan/filantropi," tanya Laksono.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan RI, Lucia Rizka Andalucia menambahkan, hingga saat ini telah banyak keterlibatan filantropi dalam pelaksanaan penanggulangan kesehatan Indoensia.

Misalnya, saat mengatasi pandemi Covid-19, banyak filantropi baik dari dalam maupun luar negeri yang bergabung dalam program penanggulangan pandemi serta memberikan donasi dalam penanganan persoalan kesehatan di Indonesia.

“Filantropi perlu dikuatkan untuk mendukung penguatan pendanaan kesehatan di tanah air,” terangnya. 

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya