Berita

Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan/RMOLJateng

Politik

Pengamat: PDIP Belum Deklarasi Capres Kok Tuding Anies Memecah-belah?

RABU, 16 NOVEMBER 2022 | 10:20 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pertemuan bakal capres Nasdem, Anies Baswedan dengan Gibran Rakabuming Raka di Solo tidak bisa diartikan sebagai upaya memecah-belah. Apalagi dituding berusaha memecah suara PDIP.

"Upaya pendekatan yang dilakukan Anies tidak bisa dicap membelah suara PDIP karena sejauh ini partai tersebut belum mendeklarasikan bakal capresnya," kata pengamat politik dari Indonesia Political Power, Ikhwan Arif kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/11).

Sejauh ini, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sama sekali belum mendeklarasikan bakal capres maupun cawapres 2024.


Oleh karenanya, keliru jika manuver Anies ke Solo tersebut dianggap sebagai upaya memecah-belah suara PDIP.

Sebaliknya, apa yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta itu lumrah karena sudah dideklarasikan sebagai bakal capres oleh Nasem.

"Upaya pendekatan politik Anies terhadap tokoh politik sangat lumrah karena sampai hari ini yang sudah terang-terangan mendeklarasikan maju sebagai capres bisa dihitung jari," sambungnya.

"Kecuali PDIP sudah mendeklarasikan nama bakal capres, itu lain cerita. Tapi kan sekarang PDIP masih menunggu instruksi Megawati," tandasnya.

Politisi PDIP, Said Abdullah sebelumnya memaknai pertemuan Anies dan Gibran sebagai upaya memecah-belah suara PDIP.

Said bahkan menyebut Anies hendak menjadi king maker untuk memuluskan Gibran menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Kalau Anies mau majukan Gibran, Anies enggak punya partai, Gibran kader PDI Perjuangan. Itulah tricky politik Anies saja untuk memecah-belah PDIP," ujar Said Abdullah.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya