Berita

Personel Polri menembakkan gas air mata ke arah penonton di Stadion Kanjuruhan saat laga Arema Vs Persebaya/Net

Politik

Survei Indikator: Sebagian Publik Percaya PSSI Tak Sampaikan Larangan Gas Air Mata ke Polisi

MINGGU, 13 NOVEMBER 2022 | 21:56 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Sosialisasi aturan FIFA, terkait larangan penggunaan gas air mata untuk menangani massa dalam pertandingan sepak bola, belum dilakukan maksimal oleh PSSI.

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, masih banyak masyarakat yang menilai Tragedi Kanjuruhan yang bermula dari tembakan gas air mata sebagai dampak PSSI tidak menyampaikan aturan FIFA secara utuh kepada Kepolisian.

Burhanuddin mengatakan, masih ada 28,2 persen masyarakat yang menilai PSSI tidak menyampaikan larangan FIFA terkait penggunaan gas air mata kepada Kepolisian.


“Dari yang tahu tragedi tersebut, 28,2 persen tahu jika PSSI tidak menyampaikan kepada Kepolisian tentang larangan FIFA terkait penggunaan gas air mata,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk "Sikap Publik Terhadap Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI" secara daring, Minggu (13/11).

Di sisi lain, Burhanuddin menyatakan, mayoritas masyarakat percaya Kapolri Jenderal Listyo Sigit akan mengusut tuntas tragegi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

“Dari mereka yang mengetahui tragedi Kanjuruhan, 65,6 persen yakin dan percaya Kapolri akan mengusut tuntas kasus tersebut,” jelasnya.

Temuan Indikator semakin dikuatkan oleh mantan anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Akmal Marhali. Menurutnya, PSSI luput menyampaikan sejumlah larangan dan aturan FIFA terkait pengamanan massa di stadion.

“Masih banyak aturan yang tidak disampaikan PSSI hingga akhirnya Kepolisian luput dalam menjalankan aturan,” ungkap Akmal.

Dalam survei ini, Indikator menggunakan metode multistage random sampling dengan sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Survei ini memiliki toleransi kesalahan sekitar kurang lebih 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun survei dilakukan periode 30 Oktober - 5 November 2022 atau tepat sebulan setelah peristiwa nahas di Stadion Kanjuruhan, Malang. Survei dilakukan dengan cara wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya