Berita

Duta Besar (Dubes) RI untuk Spanyol, Muhammad Najib/Repro

Nusantara

M Najib: Jika Dipersiapkan Baik, IKN Bisa jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

MINGGU, 13 NOVEMBER 2022 | 20:41 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Bukan hanya menghabiskan dana, pembangunan Ibukota baru yakni Ibukota Negara (IKN) Nusantara bisa mendatangkan dana dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru jika dipersiapkan dengan baik.

Hal itu disampaikan oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Spanyol, Muhammad Najib dalam video yang diunggah di kanal YouTube Wisma Duta RI Madrid berjudul "Memindahkan Ibukota Negara Dapat Mendatangkan Dana dan Memajukan Ekonomi" pada Minggu (13/11).

Dalam video berdurasi 5 menit 57 detik ini, Najib bercerita bahwa dirinya berada di Kantor Walikota Madrid atau Gubernur Ibukota Spanyol di Madrid.

Najib menceritakan bahwa dirinya baru saja mengikuti seminar yang sangat menarik, karena Ibukota Madrid akan dikembangkan ke bagian Utara.

"Banyak yang menarik ide-ide yang disampaikan, di samping menggunakan teknologi baru, ternyata juga dari sisi ekonomi sangat menarik. Kalau dulu orang mengembangkan Ibukota itu menghabiskan dana, tapi sekarang mengembangkan Ibukota bisa mendatangkan dana," ujar Najib seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (13/11).

Najib pun mengaku sempat berdiskusi dengan salah satu konsultan dari tiga konsultan yang diberikan kepercayaan oleh pemerintah Spanyol untuk mengembangkan Kota Madrid bagian Utara.

"Ketika saya tanyakan tentang bagaimana Jakarta dan Ibukota baru Indonesia yang bernama Nusantara. Alfonso Vigara ini ternyata punya pengalaman banyak, dia salah satu konsultan yang membantu pemerintah Singapura bagaimana menjadikan Singapura itu menjadi kota yang nyaman bagi penduduknya, tetapi juga menjadi sentral ekonomi di kawasan Asia Tenggara dan juga di kawasan Asia," beber Najib.

Alfonso kata Najib, menyampaikan bahwa dulu orang membangun Ibukota mengeluarkan dana, akan tetapi sekarang membangun Ibukota bisa mendatangkan dana.

"Kalau dulu orang memindahkan Ibukota, bisa menghabiskan dana, tapi sekarang bisa mendatangkan dana. Nah lebih dari itu, dia juga berpendapat bahwa pembangunan khususnya pengembangan kota-kota baru, ini bisa menjadi pusat-pusat pertumbuhan dan bisa menggerakkan ekonomi, baik karena membangun infrastrukturnya, membangun gedung-gedungnya dan lain sebagainya," jelas Najib.

Najib lantas menanyakan lebih spesifik kepada konsultan tersebut soal bagaimana mengatasi Jakarta yang dikenal sebagai kota yang macet dan kota yang padat, bahkan juga terkena abrasi di Pantai Utara sehingga nyaris menenggelamkan Jakarta.

"Dia berpendapat begini, dia punya pengalaman, dan dia mengatakan bahwa Abu Dhabi, Dubai, Jepang, Singapura dan banyak negara lain itu mengatasi abrasi turunnya permukaan tanah, itu dengan cara membangun pulau-pulau baru di sepanjang pantainya. Nah menurut dia, bukan saja ini bisa menyelamatkan Ibukota Jakarta, tetapi pulau-pulau baru itu bisa mendatangkan dana, asalkan direncanakan dengan baik," cerita Najib.

Pun begitu juga dengan IKN kata Najib, jika direncanakan dengan baik dan dipersiapkan dengan baik, serta juga dipromosikan, maka investasi dan dana akan datang dari mana saja.

"Sehingga kemudian bukan saja Nusantara yang bisa ditumbuhkan, tapi Ibukota Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, bisa dikoneksikan. Baik dengan jalan tol maupun kereta api. Dan itu banyak investor yang akan datang," kata Najib.

Setelah mendengar pernyataan dari konsultan itu, Najib merasa sangat optimis dengan Jakarta maupun calon Ibukota baru Indonesia yang bernama IKN.

"Nah karena itu, saya menjadi sangat optimis dengan Jakarta maupun calon Ibukota baru kita Nusantara, kalau kita persiapkan baik, dan tiga konsultan ini bersedia untuk membantu bagaimana membuat Jakarta baru yang bukan saja bisa diselamatkan dari kemungkinan tenggelam karena abrasi, tetapi juga bisa mendatangkan ekonomi,” ujar dia.


Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya