Foto Putri dan Kuat Maruf yang diunggah oleh Agan Harahap di instagram pribadinya/@aganharahap
Seniman visual, Agan Harahap kembali menunjukan kebolehanya dalam mengedit foto. Kali ini Agan mengedit Kuat Maruf tengah duduk bersebelahan dengan Putri Candrawathi di kursi terdakwa.
Putri sedang nyengir sambil menyeka pipinya, dalam foto Putri digambarkan seolah tengah tersipu malu. Begitu pula dengan Kuat, entah tersenyum kepada para hakim atau publik dalam foto yang direkayasa oleh Agan Harahap itu. Adapun background foto merupakan suasana ruang sidang, lengkap dengan para tamu persidangan.
Manipulasi foto ini diunggah oleh Agan di dalam akun instagram pribadinya, @aganharahap. Agan mengaku, mengedit foto Putri dan Kuat Maruf lantaran melihat animo publik yang mengikuti persidangan kasus Sambo.
Menurut penuturan Agan, sebagai masyarakat biasa sidang kasus Sambo terlalu lama dan menjemukan. Tak ada titik terang mengenai kebenaran dan ujung dari kasus percobaan pembunuhan tersebut.
"Beberapa teman gue bahkan sudah nggak mengikuti lagi. Gue cuma memeriahkan kasus ini aja dengan cara gue sendiri," tegas Agan.
Tidak hanya mengunggah foto Putri dan Kuat yang sudah diedit, Agan juga turut menarasikan foto tersebut yang dibuat seolah keduanya tengah menjalani persidangan.
"Seperti sidang saksi dari provider kemarin, kuasa hukum KM cukup banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengagetkan.
Kuasa Hukum (KH): "Apakah saudari PC pernah memainkan jelangkung?"
PC: "Tidak yang mulia.."
KH: " Apakah saudari PC mengetahui jenis nasi yang dinyanyikan dalam lagu Wak Wak Gung?"
PC: "Siap.. Nasi jagung yang mulia.."
Hakim Ketua yang memimpin persidangan itu sontak emosi mendengar pertanyaan kuasa hukum KM yang dianggap terlalu melebar dan bertele- tele. Setelah mendapatkan peringatan keras, kuasa hukum KM berjanji akan langsung ke pertanyaan inti.
KH: "Sebagai seorang sarjana dari kedokteran gigi, apakah saudari PC pernah mengenal Meggy Z?"
PC: "Tidak yang mulia.."
KH: "Lalu bagaimana mungkin saudari bisa tau bahwa sakit gigi lebih berbahaya daripada sakit hati?" Tanya kuasa hukum KM dengan nada tinggi.
Hakim ketua yang tidak bisa lagi mentolerir pertanyaan2 dari kuasa hukum KM terpaksa menskors sidang…
