Berita

Pendukung menunggu hasil pada rapat umum pemilu paruh waktu AS 2022 Partai Republik Arizona di Scottsdale, Arizona/Net

Dunia

Pemilihan Paruh Waktu AS: Republik dan Demokrat Bersaing Ketat, Masa Depan Agenda Joe Biden Belum Jelas

KAMIS, 10 NOVEMBER 2022 | 05:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemilihan paruh waktu AS belum menunjukkan hasil yang jelas hingga Rabu pagi (9/11)) waktu setempat.

Meskipun hasil awal telah memberikan keuntungan untuk Partai Republik di DPR, namun Partai Demokrat juga memperlihatkan hasil yang tidak buruk, membuat kendali Kongres dan masa depan agenda Presiden Joe Biden belum jelas.

Menurut laporan dari CNN pada Rabu pagi, Partai Republik memenangkan 198 kursi DPR, sedangkan Demokrat memiliki 178 kursi. Untuk menguasai DPR, dibutuhkan 218 kursi.


Kevin McCarthy, pemimpin minoritas Partai Republik di DPR, dengan yakin mengatakan partainya akan merebut kembali kendalinya.

"Malam ini, kami membangun di atas keuntungan dari peristiwa dua tahun lalu, dan jelas bahwa kami akan mengambil kembali DPR," katanya. Dia juga mengatakan dengan yakin bahwa Partai Republik "akan menjadi mayoritas" di DPR.

Baik Republik maupun Demokrat telah mencetak 48 kursi Senat. Hasil perlombaan sekarang sebagian besar tergantung pada penghitungan suara di Arizona, Wisconsin, Georgia dan Nevada, dan tidak mungkin untuk mengatakan dengan pasti berapa lama penghitungan suara akan berlangsung di wilayah itu.

Di Georgia, kemungkinan akan dilakukan pemilihan putaran kedua karena selisih tipis antara dua partai. Jika putaran kedua terjadi, maka itu akan berlangsung di Desember.

Sementara di Nevada, ditemukan beberapa surat suara tidak akan diproses sampai Rabu sore.

Dengan beberapa catatan di Rabu sore itu, harapan Partai Republik bahwa mereka akan mencetak kemenangan luar biasa di paruh waktu masih harus menunggu. Namun, hasil masih terus akan bergerak karena proses penghitungan masih terus berjalan.

Dengan hasil yang belum menentu untuk Republik ini menunjukkan bahwa peringkat persetujuan Biden telah turun tajam dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini dipicu oleh  sebagian besar karena kesengsaraan ekonomi yang dihadapi negara itu, termasuk tingkat inflasi yang sangat tinggi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya