Berita

Sepp Blatter/Net

Dunia

Mantan Presiden FIFA: Qatar Terlalu Kecil dan Sepak Bola Dunia Terlalu Besar

RABU, 09 NOVEMBER 2022 | 06:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Qatar bukanlah pilihan yang tepat untuk menggelar Piala Dunia. Ada beberapa hal yang membuat  keputusan tersebut sebagai sebuah kesalahan.

Sepp Blatter, mantan presiden FIFA, mengatakan kepada surat kabar Swiss Tages Anzeiger, bahwa salah satu alasannya adalah "Qatar terlalu kecil untuk ajang sebesar itu."

"Ini negara yang terlalu kecil. Sepak bola dan Piala Dunia terlalu besar untuk itu," kata Blatter, seperti dikutip dari BBC, Selasa (8/11).

Pada 2010, saat Blatter masih menjabat, Komite Eksekutif FIFA menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.  

Menurut Blatter, keputusan penunjukkan Qatar banyak dilatari oleh beberapa faktor, hal yang kemudian  sempat ia sesali dengan mengatakan bahwa itu adalah "pilihan yang buruk".

Piala Dunia Qatar, yang pertama diselenggarakan di Timur Tengah dalam 92 tahun sejarah turnamen, akan berlangsung dari 20 November hingga 18 Desember. Hanya tinggal dua minggu lagi, dan  Blatter tidak mungkin terus-menerus menyesal dengan keputusannya.

"Saya hanya bisa mengulangi: penyerahan tuan rumah kepada  Qatar adalah sebuah kesalahan, dan saya bertanggung jawab untuk itu sebagai presiden saat itu," katanya.

Ia pun memaparkan, pada saat itu ia sebenarnya memilih Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Amerika Serikat pada 2022.

Kekhawatiran tentang nasib buruk pekerja migran berupah rendah yang disewa untuk membangun infrastruktur di negara Teluk yang kecil dan undang-undang diskriminatif yang mengkriminalisasi hubungan sesama jenis telah mengganggu persiapan Piala Dunia tahun ini.

Beberapa negara di Eropa telah menyerukan untuk tidak mengadakan 'nonton bareng' dengan menggelar tenda-tenda seperti biasa setiap Piala Dunia digelar.

“Sekarang Piala Dunia sudah dekat, saya senang bahwa, dengan beberapa pengecualian, tidak ada pesepakbola yang memboikot Piala Dunia," tutup Blatter, seraya memastikan bahwa ia akan menyaksikan turnamen tersebut dari rumahnya di Zurich.

Blatter, yang memimpin FIFA selama 17 tahun, harus lengser pada 2015 akibat tuduhan korupsi karena melakukan transfer uang kepada Presiden UEFA Michel Platini sebesar Rp 31 miliar. Ia kemudian dilarang berkecimpung di dunia sepak bola selama delapan tahun. Penyelidikan juga menemukan ia telah melakukan beberapa pelanggaran kode etik lainnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya