Berita

Forum pertemuan mantan perdana menteri negara Afrika, MADays pada 2-5 November 2022/Net

Dunia

Usir SADR dari Uni Afrika, Belasan Mantan PM Afrika Luncurkan Seruan Tangier

SELASA, 08 NOVEMBER 2022 | 17:06 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sebanyak enam belas mantan perdana menteri dari negara-negara di Afrika meluncurkan seruan untuk mengusir Republik Demokratik Arab Sahrawi (SADR) dari Uni Afrika (UA).

Seruan tersebut dikeluarkan setelah para mantan PM menyelesaikan forum diskusi meja bundar dalam acara MEDays pada Jumat (4/11) di Tangier.

Mereka menandatangani sebuah dokumen yang menunjukkan jika keberadaan SADR sebagai entitas boneka di UA, telah melanggar Pasal 3(b) dan 4(b) Undang-Undang Konstitutif Uni Afrika.

Menurut dokumen tersebut, SADR secara hukum tidak memenuhi satu elemenpun dalam konstituen negara, yaitu wilayah, populasi, dan pemerintahan yang efektif, kedaulatan dan kemerdekaan, bahkan tidak mengemban tanggung jawab internasional.

Selain itu, para mantan PM juga meminta Institut Amadeus dan mitra lembaga think tank Afrika untuk menghasilkan 'White Paper' yang berisi hasil analisis dan rekomendasi yang didapatkan dari diskusi meja bundar serta konferensi dan pertemuan yang diadakan sebelumnya di beberapa negara.

Lahkan lebih lanjut diambil mereka dengan membuat 'Group Contact) yang bertugas membawa 'Seruan Tangier' dan 'White Paper' yang dibuat kepada kepala negara dan pembuat keputusan Uni Afrika.

Grup Kontak untuk Seruan Tangier ini terdiri dari mantan Perdana Menteri Djibouti Dileita Mohamed Dileita, Republik Afrika Tengah Martin Ziguélé; dan oleh Mantan Menlu Eswatini, Lutfo Dlamini, Liberia Gbehzohngar Milton Findley, Gabon Régis Immongault Tatangani, Malawi Francis Kasaila, Senegal Mankeur Ndiaye, Guinea Mamadi Touré, serta Kenya Rafael Tuju.

Republik Demokratik Arab Sahrawi atau Sahara Barat adalah sebuah negara dengan pengakuan de jure terbatas yang mengklaim memiliki kekuasaan atas seluruh wilayah Sahara Barat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya