Berita

Puing-puing rumah yang hancur akibat gempa di Afganistan/Net

Dunia

PBB Akan Bangun Seribu Rumah Tahan Gempa Bagi Korban Terdampak di Afghanistan

SELASA, 08 NOVEMBER 2022 | 11:12 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Besarnya dampak yang ditimbulkan dari bencana gempa bumi Afghanistan mendorong United Nations High Commission for Refugees (UNHCR) kembali membangun seribu rumah tahan gempa untuk lebih dari 8 ribu orang yang terdampak di distrik Barmal, Paktika.

Melalui cuitannya di twitter,  badan pengungsi PBB di Afghanistan berkomitmen untuk bergerak cepat dalam membangun seribu rumah sebelum musim dingin dan salju tebal memenuhi wilayah terpencil itu.

“UNHCR Afghanistan bergerak cepat untuk menyediakan 1000 rumah tahan gempa kepada lebih dari 8000 orang di Distrik Barmal sebelum salju mengisolasi daerah terpencil itu," tulisnya seperti dimuat ANI News pada Jumat (4/11).


UNHCR menegaskan jika Rumah-rumah itu selesai dibangun, maka akan langsung diserahkan kepada para korban gempa.

Pada Agustus lalu, badan PBB itu juga sempat mengumumkan dimulainya pembangunan 2.300 rumah anti gempa dengan biaya konstruksi sebesar 14 juta dolar AS atau setara dengan Rp 219 miliar untuk membantu penduduk Afghanistan Tenggara akibat gempa bumi mematikan pada 22 Juni.

Berdasarkan rancangan pembangunan tersebut, UNHCR akan menyediakan bahan dan biaya bangunan pendukung untuk pembangunan 2.000 rumah musim dingin di distrik Giyan dan Barmal di Provinsi Paktika dan 300 rumah di Distrik Spera di Provinsi Khost.

Selain bahan bangunan, warga yang berpartisipasi dalam proyek itu akan menerima 700 dolar AS atau setara dengan Rp 10 miliar sebagai upah.

Selama beberapa minggu terakhir, tim UNHCR telah bertemu dengan masyarakat untuk mempresentasikan proyek, mengidentifikasi keluarga yang terkena dampak terburuk, dan mengatur kelompok masyarakat untuk menerapkan skema berbasis masyarakat.

Afghanistan telah dilanda konflik politik dan bencana alam yang menyebabkan jutaan orang hidup dalam kemiskinan dan kelaparan sepanjang empat dekade terakhir.

Akibat kondisi negara yang tidak stabil tersebut, sekitar 24 juta warga Afghanistan atau lebih dari setengah populasinya sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Negara itu mengalami krisis kemanusiaan paling kompleks di seluruh dunia dengan sekitar 3,4 juta orang terlantar akibat konflik di Afghanistan, serta 1,57 juta orang terlantar akibat bencana iklim.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya