Berita

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule/Net

Politik

FAM Indonesia: PSSI Membangkang dari Rekomendasi TGIPF

SENIN, 07 NOVEMBER 2022 | 13:16 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Menuju 40 hari kejadian tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan, Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan alias Iwan Bule dianggap membangkang terhadap rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) bentukan Presiden Joko Widodo.

Jurubicara Front Aksi Mahasiswa Indonesia (FAM Indonesia) periode 2012-2014, Wenry A. Putra mengatakan, TGIPF tragedi kemanusiaan Kanjuruhan bentukan Presiden Jokowi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD secara tegas dalam laporannya menyebut bahwa PSSI telah melakukan pembiaran dan tidak menjalankan fungsi pengawasan.

"Menkopolhukam juga dengan terbuka menyebut PSSI secara yuridis bertanggungjawab atas kematian massal 135 orang. Namun, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan jajaran di bawahnya termasuk Komite Eksekutif tetap bersikeras menolak mundur dari kepengurusan," ujar Wenry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/11).


Padahal menurut Wenry, mundurnya Iwan Bule dan jajarannya dari PSSI bukanlah tindakan pengecut, melainkan dalam rangka pertanggungjawaban moral kepada bangsa dan negara.

"Mochamad Iriawan dan jajaran di bawahnya termasuk Komite Eksekutif harus segera mengumumkan pembentukan KLB yang dilaksanakan maksimal pada bulan Desember 2022. Mochamad Iriawan juga harus mengumumkan kepada publik, jika dirinya tidak lagi maju menjadi Ketua Umum," kata Wenry.

Wenry pun menyoroti adanya anggapan yang berkembang di publik, bahwa jadwal pelaksanaan KLB pada 18 Maret 2023 adalah upaya Iwan Bule mengulur-ulur dan akal-akalan agar Iwan Bule tetap memimpin PSSI melalui mekanisme KLB.

"Bila anggapan ini benar, berarti PSSI bisa dianggap membangkang terhadap rekomendasi TGIPF bentukan Presiden Joko Widodo," tegas Wenry.

Wenry pun mengajak, kepada para pelajar, mahasiswa, dan pemuda, untuk bersama-sama menyuarakan keadilan bagi 135 korban jiwa tragedi kemanusiaan Kanjuruhan.

Karena menurut Wenry, tragedi tersebut merupakan persoalan kemanusiaan yang harus ditempatkan di atas kepentingan rivalitas antar klub, politik maupun bisnis.

"Sangatlah miris dan tragis, apabila BRI Liga 1 Indonesia terus berjalan di saat orang-orang yang harusnya bertanggungjawab atas tragedi kemanusiaan ini masih duduk nyaman di kepengurusan PSSI tanpa adanya rasa penyesalan. PSSI dan Liga sepakbola di Indonesia harus dibersihkan dari kartel judi dan money laundering yang diduga dijadikan sebagai instrumen landing uang kotor," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya