Berita

Dunia

Lakukan Banyak Pembaruan Termasuk Biaya Delapan Dolar AS, Twitter Terancam Ditinggalkan

SENIN, 07 NOVEMBER 2022 | 06:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL.  Rencana untuk mengenakan biaya sebesar delapan dolar AS untuk akun bercentang biru, mulai diterapkan. Sepanjang akhir pekan, Twitter mulai berbenah dengan memperbarui aplikasinya di App Store Apple untuk mulai menagih biaya tersebut.

Reuters melaporkan pada Minggu (6/11), mereka yang "mendaftar sekarang" akan mendapatkan harga sebesar 7,99 dolar AS per bulan dan dapat menerima tanda centang biru di sebelah nama pengguna seperti layaknya selebriti, perusahaan, dan orang-orang top lainnya.

Sebelum milyuner Elon Musk mengambil alih Twitter, tanda centang biru di sebelah nama pengguna merupakan tanda yang diberikan Twitter untuk mengkonfirmasi bahwa akun tersebut adalah terpercaya dan asli.

Reuters dalam laporannya belum mengetahui apakah selain membebankan biaya, Twitter juga perlu memverifikasi identitas pengguna.

Pembaruan ini baru akan tersedia di di Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Inggris.

Musk mengatakan, jika pembaruan itu berjalan baik di negara-negara tersebut, maka peluncurannya akan diperluas ke negara-negara lain secara bertahap.

Selain itu, menurut Musk, Twitter akan segera menambahkan kemampuan  agar cuitan bisa lebih panjang, kemudian akan ada monetisasi kreator untuk semua bentuk konten.

Perubahan ini membuat semua staf Twitter bekerja keras mengejar deadline, bahkan harus melewati akhir pekan di kantor.

"Ketika tim Anda bekerja keras untuk membuat tenggat waktu, terkadang Anda #SleepWhereYouWork," cuit tim eksekutif Twitter.

Beberapa perubahan yang terjadi membuat pengguna merasa kurang nyaman. BBC dalam laporannya mengatakan, para pengguna Twitter 'kabur' ke aplikasi lain yang sejenis bernama Mastodon.

Mastodon terlihat seperti Twitter, di mana pengguna akun dapat menulis postingan yang disebut "toots", yang dapat dibalas, disukai, dan diposting ulang, dan mereka dapat saling mengikuti.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Budi Arie Setiadi Ketar-ketir Gegara Dugaan Korupsi PDNS

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:35

Dugaan Korupsi PDNS Kominfo Diusut

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:28

Kader Gerindra Ajak Warga Manfaatkan Mudik Gratis

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:10

Penerima Bansos Minimal 10 Tahun Ber-KTP Jakarta

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:43

Ini Perjalanan Kasus Korupsi Abdul Ghani Kasuba

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:23

Mantan Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba Meninggal Dunia

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:02

Menko Airlangga Luncurkan Program Belanja di Indonesia Aja

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:43

Jokowi Bisa Bernasib Sama seperti Duterte

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:27

Sosok Brigjen Eko Hadi, Reserse yang Dipercaya Jabat Dirtipid Narkoba Bareskrim

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:01

Tak Ada Operasi Yustisi Pendatang di Jakarta Usai Lebaran

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:00

Selengkapnya