Berita

Menteri Perindustrian Kanada, Francois-Philippe Champagne/Net

Dunia

Amankan Pasokan Mineral Penting, Kanada Minta Tiga Perusahaan China Batalkan Investasi

MINGGU, 06 NOVEMBER 2022 | 08:35 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemerintah Kanada telah meminta tiga perusahaan China untuk membatalkan investasi mereka atau divestasi terkait kerjasama pengolahan mineral dengan perusahaan lokal. Langkah ini diambil seiring dengan komitmen Kanada untuk transisi energi bersih.

Baru-baru ini, pemerintah Kanada telah mengeluarkan aturan baru yang bertujuan untuk memperketat investasi dari perusahaan asing guna melindungi sektor mineral penting, seperti nikel dan kobalt.

Aturan ini muncul lantaran permintaan terhadap nikel dan kobalt diproyeksikan akan meningkat secara signifikan dalam dekade mendatang, sejalan dengan keinginan negara-negara di dunia untuk mencapai emisi nol karbon.


Beberapa hari setelah aturan baru dirilis, Menteri Perindustrian Kanada, Francois-Philippe Champagne mengatakan tiga perusahaan China diminta untuk melakukan divestasi dari trio penambang lithium kecil dalam negeri.

"Sinomine (Hong Kong) Rare Metals Resources Co. Ltd.  Ltd. diharuskan untuk melakukan divestasi di Power Metals Corp. yang berbasis di Vancouver, sementara Chengze Lithium International Ltd. (juga berbasis di Hong Kong) harus keluar dari Lithium Chile Inc yang berbasis di Calgary," ujarnya pada Rabu (3/11).

"Investasi Pertambangan Zangge (Chengdu) Co., Ltd.  Ltd., diperintahkan untuk melakukan divestasi dari Ultra Lithium Inc., yang berbasis di Vancouver," tambahnya seperti dimuat South China Morning Post.

Kendati begitu, Champagne menegaskan divestasi tiga perusahan China itu tidak membuat Kanada menutup diri dari investasi asing. Otawa akan tetap terbuka, namun jika mengancam keamanan nasional, maka negaranya tidak tinggal diam.

“Sementara Kanada terus menyambut investasi asing langsung, kami akan bertindak tegas ketika investasi mengancam keamanan nasional kami dan rantai pasokan mineral penting kami, baik di dalam maupun luar negeri,” tegasnya.

Awal tahun ini, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara lain menjalin kemitraan baru yang bertujuan mengamankan pasokan mineral penting seiring dengan meningkatnya permintaan global terhadap mineral pendukung energi bersih.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya