Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Belanda Siapkan Rp 3 Triliun sebagai Permintaan Maaf atas Kesalahan Masa Lalu sebagai Negara Pelaku Perbudakan

JUMAT, 04 NOVEMBER 2022 | 15:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Belanda berencana mengeluarkan permintaan maaf resmi atas sejarah masa lalunya sebagai negara yang melakukan perbudakan.

Situs berita RTL melaporkan pada Kamis, (3/11) bahwa permintaan tersebut akan dilakukan pada Desember mendatang.

Menurut outlet tersebut, pemerintah juga bermaksud untuk menyiapkan 'dana kesadaran perbudakan' senilai 200 juta euro (3 triliun rupiah) yang akan membiayai proyek-proyek yang relevan dan program sekolah khusus.


"Tambahan 27 juta euro akan dialokasikan untuk membuat museum perbudakan," kata sumber RTL.

Langkah tersebut merupakan tanggapan resmi atas laporan yang dirilis tahun lalu oleh Kelompok Dialog tentang Sejarah Perbudakan.

Komisi, yang dibentuk oleh Kementerian Dalam Negeri, merekomendasikan agar Perdana Menteri Mark Rutte mengakui dan meminta maaf atas perbudakan di masa lalu.

“Di satu sisi, pengakuan akan memberikan kepuasan bagi mereka yang menderita di bawah perbudakan, dan di sisi lain, itu akan mempromosikan pandangan kritis terhadap sejarah Belanda dalam arti yang lebih luas,” kata kelompok tersebut saat itu.

Permintaan maaf resmi, yang diharapkan tidak sampai pertengahan Desember, dilaporkan akan didukung oleh sebagian besar anggota parlemen dan partai-partai penting di parlemen telah meminta pemerintah untuk mengambil sikap.

Sebelumnya pada Juli 2021, walikota Amsterdam, Femke Halsema, secara resmi meminta maaf atas keterlibatan aktif kota tersebut dalam sistem komersial perbudakan kolonial.

Antara abad 16 dan 19, Belanda mempertahankan koloni mereka termasuk di Hindia Belanda yang saat ini dikenal sebagai Indonesia, Afrika Selatan, Curaao dan New Guinea.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya