Berita

Dunia

China Terus Desak AS Akhiri Embargo Ekonomi dan Dukung Resolusi Kuba

JUMAT, 04 NOVEMBER 2022 | 14:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah China kembali menegaskan komitmennya untuk terus mendesak Amerika Serikat mencabut berbagai sanksi ekonomi yang dijatuhkan ke Kuba.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada Kamis (3/11) mengatakan bahwa negaranya telah memutuskan untuk memberikan suara lagi untuk mendukung rancangan resolusi yang diajukan oleh Kuba di Majelis Umum PBB.

"China telah mendesak AS untuk segera dan sepenuhnya mengakhiri embargo ekonomi, komersial dan keuangan yang dikenakan pada Kuba dan telah memutuskan untuk memberikan suara lagi untuk mendukung rancangan resolusi yang diajukan oleh Kuba mengenai masalah ini," kata Zhao, seperti dikutip dari Global Times, Jumat (4/11).


Zhao mengatakan wakil tetap China untuk PBB Dai Bing sudah secara komprehensif menguraikan posisi China pada sesi ke-77 Majelis Umum PBB, mengatakan bahwa serangkaian sanksi koersif sepihak yang terus-menerus dijatuhkan AS terhadap Kuba harus segera diakhiri.

Ia mengatakan apa yang dilakukan AS secara serius melanggar konsensus internasional tentang Agenda 2030 dan merusak hak hidup dan pembangunan masyarakat.

Pada pertemuan pleno ke-26 dari sesi ke-77 Majelis Umum PBB tentang perlunya mengakhiri embargo ekonomi, komersial dan keuangan yang diberlakukan oleh AS terhadap Kuba, Dai mengatakan bahwa mayoritas Majelis Umum PBB telah mengadopsi resolusi untuk mengakhiri embargo yang diberlakukan oleh AS terhadap Kuba sebanyak 29 kali secara berturut-turut.

"Ini mewakili seruan masyarakat internasional untuk keadilan dan harus dilaksanakan secara efektif," kata Dai.

"Namun, jauh dari mengakhiri embargo ini, AS telah memberlakukan lusinan sanksi terhadap Kuba sejak pecahnya Covid-19, yang telah sangat memblokir akses rakyat Kuba ke obat-obatan, vaksin, dan persediaan yang diperlukan untuk memerangi epidemi dan memukul upaya mereka untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan seperti pengentasan kemiskinan," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya