Berita

Ahli Panda China, Wei Ming dan Wu Honglin di depan kandang Tuan Tuan di Kebun Binatang Taipei, Taiwan pada Rabu, 2 November 2022/Net

Dunia

Gara-gara Seekor Panda, Ketegangan China-Taiwan Terhenti Sejenak

KAMIS, 03 NOVEMBER 2022 | 09:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah ketegangan yang semakin menjadi dalam beberapa waktu terakhir, seekor panda mampu menciptakan 'jembatan penghubung' yang sangat langka antara Beijing dan Taipei.

Ini terjadi saat Taiwan menyambut sepasang ahli dari China untuk membantu mengobati panda bernama Tuan Tuan yang berada di Kebun Binatang Taipei. Kondisi kesehatan panda yang diduga menderita tumor otak ganas itu memburuk.

"MRI pada Tuan Tuan menunjukkan bahwa lesi di otaknya telah tumbuh sebagai tanda penyakit itu berkembang pesat," kata kebun binatang Taipei dalam rilis berita, seperti dimuat AP, Kamis (3/11).


Juru bicara kebun binatang Eric Tsao mengatakan kedua belah pihak mengumpulkan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk memberi Tuan Tuan perawatan terbaik dan perawatan harian terbaik.

Sementara itu Kepala dokter hewan Lai Yen-hsueh mengatakan para ahli telah setuju untuk menunda operasi berdasarkan kemungkinan reaksi hewan terhadap anestesi dan lokasi daerah yang sakit.

Para ahli China, Wu Honglin dan Wei Ming, memiliki pengalaman panjang di bidang kesehatan dan reproduksi panda di pusat penelitian panda utama di Wolong di provinsi Sichuan, China.

Panda raksasa dan pasangannya, Yuan Yuan, dihadiahkan ke kebun binatang pada tahun 2008 selama masa hubungan yang memanas antara China dan Taiwan.

Hubungan telah memburuk sejak saat itu, di mana Beijing memutuskan kontak pada tahun 2016 setelah pemilihan Presiden Tsai Ing-wen terpilih kembali pada tahun 2020. Jajak pendapat secara rutin menunjukkan Taiwan menolak permintaan China untuk penyatuan politik antara kedua pihak, sebagai gantinya mendukung status quo kemerdekaan de facto.

China biasanya mengirim panda ke luar negeri sebagai tanda niat baik tetapi tetap mempertahankan kepemilikan atas hewan tersebut juga setiap anak yang mereka hasilkan.

Panda, yang jarang berkembang biak di alam liar dan bergantung pada makanan bambu, tetap menjadi salah satu spesies paling terancam di dunia. Diperkirakan saat ini ada 1.800 panda hidup di alam liar, sementara 500 lainnya berada di kebun binatang atau cagar alam yang sebagian besar berada di Sichuan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya