Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Persediaan Terbatas, Italia Akhirnya Kurangi Pasokan Senjata untuk Ukraina

KAMIS, 03 NOVEMBER 2022 | 07:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Italia telah mengurangi bantuan pasokan senjata untuk Ukraina. Hal itu terungkap dalam laporan terbaru yang dirilis Il Messaggero, mengutip sumber-sumber di dalam pemerintah yang mengklaim bahwa tidak ada paket senjata baru untuk saat ini.

Dalam laporannya, outlet tersebut mengatakan semua pengiriman senjata ke Ukraina akan dilakukan dengan koordinasi bersama NATO.

"Hanya dengan begitu kami akan memahami apa yang dibutuhkan Kyiv dan persenjataan apa yang dapat kami suplai,” kata pejabat pemerintah kepada Il Messaggero.

Laporan outlet tersebut datang di tengah rencana Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg yang diperkirakan akan mengunjungi Italia dalam beberapa hari mendatang untuk bertemu dengan Perdana Menteri Giorgia Meloni dan Menteri Pertahanan Italia Giulio Crosetto.

Mereka diperkirakan bertemu untuk membahas senjata apa yang penting untuk mempertahankan Kiev dan bekerja untuk memecahkan tiga masalah utama sebelum pengiriman militer dapat dilanjutkan.

Yang pertama adalah permintaan Kyiv untuk sistem rudal anti-pesawat permukaan-ke-udara SAMP-T yang sangat mahal.

Menurut Kementerian Pertahanan Italia, negara itu hanya memiliki beberapa sistem ini dan jika ingin mengirimkan beberapa dari mereka ke Ukraina, itu akan berisiko melemahkan kemampuan pertahanan udaranya sendiri.

Il Messaggero mencatat bahwa masalah ini dapat mengakibatkan Roma mengirim sistem senjata lain ke Kyiv sebagai gantinya.

Masalah lain yang menyebabkan penundaan adalah bahwa Italia telah menjanjikan lima paket senjata ke Ukraina tetapi belum sepenuhnya memenuhi pengiriman.

"Kami harus menyelesaikan pekerjaan, sebelum menghadapi yang baru," kata sumber tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya